tag:blogger.com,1999:blog-48594729266657596312024-02-28T15:43:45.162-08:00Visit Java CSVisit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.comBlogger56125tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-56701353748770064392022-07-26T01:00:00.001-07:002022-07-26T19:21:22.186-07:00SANGGAR SINUNG RAOS<p><span style="font-family: courier;">SANGGAR KARAWITAN DAN PEDALANGAN KARTASURA: SINUNG RAOS</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcE5D8q9ySIBlS2qW2dADUxTo36a_VWKku0mer1-IKM2G0rYMRK4TYnt5IqmxkCPAzTN_4noTAiGwYaW6z8ACOle3S7SWz16i7jC4hCIi5JfyFPKug-hT9HmJddVi2SuCwyUAi9-uEo6U0f93Zyo_rsla9W1_Y6OKuZl1P-shEejY9LZiGeXuo3ou4/s1241/Sinung.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1045" data-original-width="1241" height="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcE5D8q9ySIBlS2qW2dADUxTo36a_VWKku0mer1-IKM2G0rYMRK4TYnt5IqmxkCPAzTN_4noTAiGwYaW6z8ACOle3S7SWz16i7jC4hCIi5JfyFPKug-hT9HmJddVi2SuCwyUAi9-uEo6U0f93Zyo_rsla9W1_Y6OKuZl1P-shEejY9LZiGeXuo3ou4/s320/Sinung.JPG" width="320" /></a></div><span style="font-family: courier;">Nama Sanggar Sinung Raos bagi para pemerhati dan pelestari seni karawitan di Kabupaten Sukoharjo tentu nama ini tidak asing. Sanggar Sinung Raos memiliki kiprah yang sangat positif di bidang ini. Bisa dikatakan bahwa sanggar Sinung Raos sangat sering mengikuti lomba karawitan baik tingkat kabupaten maupun nasional. Tidak jarang grup garapan Sinung raos mendapatkan kemenangan dalam lomba-lomba yang diikuti.</span><p></p><p><span style="font-family: courier;">Keberhasilan sanggar sinung raos menyabet kejuaraan tentu saja tidak lepas dari tangan dingin pelatih sekaligus pemilik sanggar. Sanggar ini disepuhi oleh Ki Pahang Sunarno. Ki Pahang Sunarno dikenal sebagai seniman mumpuni, dan serba bisa di bidang karawitan. Selain seorang pengrawit beliau juga dikenal sebagai dalang ruwat. Dalang ruwat bagi masyarakat Jawa memiliki kedudukan yang istimewa. Paling tidak beliau adalah keturunan dalag. Dalam hal ini Ki Pahang dikenal publik sebagai keturunan Ki Panjangmas. Adanya garis keturunan dari dalang pertama di negeri Mataram ini tentu saja merupakan keistimewaan sendiri.<br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Ki Pahang Sunarno dalam kesehariannya disibukkan dengan kegiatan berkesenian. Di rumanya, ia selalu terbuka menerima siapapun yang datang untuk belajar seni Jawa. Pada saat Penggiat Budaya datang ke sanggar Sinung Raos, saya disambut dengan hangat dan dengan baik oleh Ki Pahang Sunarno.</span></p><p><span style="font-family: courier;"> </span></p><p><span style="font-family: courier;">Ki Pahang Sunarno bercerita bahwa di sanggar ini sangat terbukan bagi siapapun yang ingin belajar mengenai seni Jawa seperti karawitan, sindhen, dan dalang. Beliau menceritakan bahwa di sanggar ini selain mengajarkan seni karawitan secara kelompok baik anak-anak maupun dewasa juga menerima pembelajaran dalang dan khursus privat. Khursus privat yang diajarkan selama ini meliputi privat bonang barung, rebab, kendang, gender, gambang, siter, dan sindhen.</span></p><p><span style="font-family: courier;">Apakah anda tertarik untuk ikut kegiatan di sanggar ini?</span></p><p><span style="font-family: courier;">Jadwal kegiatan sanggar Sinung Raos saat ini:<br />Hari Minggu Pukul 14.00 - 17.00<span> </span>: Karawitan anak<br />Hari Rabu Pukul 19,00 - slesai<span> </span> : Karawitan Anak<br />Hari Minggu malam<span> </span><span> </span><span> </span><span> </span> : Karawitan bapak-bapak<br />Hari Senin dan Kamis Malam<span> </span><span> </span>: Sindhen<br />Untuk latihan dalang anak biasanya dilaksanakan momentum saja yakni ketika akan dipentaskan baru latihan di tempat ini.<br /><br />Berikut adalah jalan menuju sanggar.</span></p><p><span style="font-family: courier;">Pertama-tama ambil Jl. Slamet Riyadi Kartasura. Kemudian silakan cari Indomaret Makamhaji. Apabila anda datang dari arah timur (Solo) berarti gang menuju sanggar ada di sebelah kanan sebelum Indomaret Makamhaji. Apabila anda datang dari arah barat (Kartasura) maka gang menuju sanggar ada di sebelah kiri sesudah Indomaret. Gang menuju sanggar terdapat gapura bertuliskan Windan, Rt 1, Rw. 7. Gang masuk sanggar terlihat seperti ini:<br /><br /></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ5BrCWHjz3zzV1d4BF3utUbVPeOyahoxwiSts5CI2U05Z1ooKvxjKSf2j6s5KGNK9iPjX7XsJkNMEb7gUejjeqO0J8CZg3Uz5G7L4xdPgoWj4JL46-ApOfBZtqoax-x3E0Tuk4i2BuW7ftLCb8emQLpQDRJQtY6GD2bYjX-JkMWyy5JiCoPwix6bs/s2567/Sinung%20Raos.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1790" data-original-width="2567" height="446" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ5BrCWHjz3zzV1d4BF3utUbVPeOyahoxwiSts5CI2U05Z1ooKvxjKSf2j6s5KGNK9iPjX7XsJkNMEb7gUejjeqO0J8CZg3Uz5G7L4xdPgoWj4JL46-ApOfBZtqoax-x3E0Tuk4i2BuW7ftLCb8emQLpQDRJQtY6GD2bYjX-JkMWyy5JiCoPwix6bs/w640-h446/Sinung%20Raos.JPG" width="640" /></a></div><span style="font-family: courier;">Ikuti gang tersebut sejauh kurang lebih 100 meter. Sanggar/Padepokan berada di sisi kiri dengan ciri rumah bagian depan terdapat gebyog Jawa Tengahan dan di sisi kiri terdapat papan Sanggar Sinung Raos.<br /></span><br /><p></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p>Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-34128840829261162162022-07-26T00:38:00.006-07:002022-07-26T06:13:26.434-07:00SANGGAR SANSA FAMILY<p style="text-align: center;"><b><span style="font-family: courier; font-size: large;">SANGGAR SANSA FAMILY TEMPAT BELAJAR TARI SAMAN DI KARTASURA</span></b></p><p><span style="font-family: courier;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitzQFBmIG6egjfyuT56t7C0uCGR1ZqFCQamac2ep_5K6z9PMSzLk2ARtMSbh52z89VDaT0pxX32WntAqtcd1t8S4lPp671iNEPr1kCMlteH4_pxj12BbXkMacmQXUMsZTlrz64A-IMX9TZq870Nl9Dpq2ewsOL1JKLOQV54V68SoDypxde7yf-6Anr/s1776/Logo%20Sansa%20Family.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1776" data-original-width="1661" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitzQFBmIG6egjfyuT56t7C0uCGR1ZqFCQamac2ep_5K6z9PMSzLk2ARtMSbh52z89VDaT0pxX32WntAqtcd1t8S4lPp671iNEPr1kCMlteH4_pxj12BbXkMacmQXUMsZTlrz64A-IMX9TZq870Nl9Dpq2ewsOL1JKLOQV54V68SoDypxde7yf-6Anr/w598-h640/Logo%20Sansa%20Family.JPG" width="598" /></a></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: courier;">Sumber: Ig Sansa Family</span><br /></div><div><span style="font-family: courier;"> </span><p></p><p><span style="font-family: courier;">Sanggar SANSA kependekan dari sanggar tari Aneuk Nanggroe Nusantara. Sanggar ini melatih peserta didik mengenai tari dari Aceh. Sanggar atau komunitas Sansa digawangi oleh Akin, Linda, dan Dika. Ketiganya merupakan pecinta dan pelestari tari dan kebudayaan Aceh. Tari yang diajarkan di sanggar ini sebagian besar adalah tari Ratoeh Duek. Tari Ratoeh Duek/Ratoh Jaroe sebenarnya berbeda dengan tari Saman tetapi sebagian besar orang menganggap keduanya bernama tari saman. Menurut pengurus sanggar, </span><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;">tari Ratoeh Duek/</span></span><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;">Ratoh Jaroe </span> merupakan tari yang dilakukan oleh perempuan dengan jumlah genap </span>sedangkan </span><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;">tari saman adalah tarian yang dibawakan oleh laki-laki dengan jumlah ganjil</span>. Tetapi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia keduanya disebut dengan tari saman saja. Apabila anda atau putri anda ingin belajar mengenai tari ratoeh duek atau tari saman, anda dapat berkunjung ke sanggar Sansa.<br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Lokasi sanggar Sansa cukup strategis dan mudah ditemukan. Letaknya di Desa Singopuran, Kartasura. Apabila anda datang dari lampu merah Kartasura atau dari arah selatan. Anda dapat mengambil arah ke jalan Adi Sumarmo atau ke arah bandara sejauh 140 meter. </span><span style="font-family: courier;">Setelah jembatan terdapat gapura desa di sebelah kanan jalan. Anda masuk ke jalan desa tersebut sejauh 100 meter.<br /></span></p><p><span style="font-family: courier;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZIp67aXZH5vROE5M7_EssOCKAUS0RnsmMxWLGx712Slm3SDlPZsbNc64_8wAm5R-GPFMmwqmvQkVeLTlKAMUbwhMx5QtEkrS3dkyyxBpi1G9LvM48Fr2UsDdBnOPxqC43UV4LjD0830QsR0Ifs2E4BGSmpkH2tOVCPBV5De0QYD24Vft1FGbAmub_/s2709/Gang%20sansa%201.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1448" data-original-width="2709" height="342" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZIp67aXZH5vROE5M7_EssOCKAUS0RnsmMxWLGx712Slm3SDlPZsbNc64_8wAm5R-GPFMmwqmvQkVeLTlKAMUbwhMx5QtEkrS3dkyyxBpi1G9LvM48Fr2UsDdBnOPxqC43UV4LjD0830QsR0Ifs2E4BGSmpkH2tOVCPBV5De0QYD24Vft1FGbAmub_/w640-h342/Gang%20sansa%201.JPG" width="640" /></a></div>Nanti anda akan menemukan jalan bercabang. Anda ambil yang lurus saja, tetapi jalan masuk menuju sanggar hanya beberapa meter dari jalan bercabang tersebut. Setalah anda menemukan jalan bercabang silakan anda masuk ke gang dengan gerbang warna hitam seperti gambar di bawah ini.<p></p><p><span style="font-family: courier;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioN2QyfjaKcxQvmtLdUV9ZT-HV1kwtnTGLx_XqwLp6swGiGIBfMBOF7GexzN4D2H6lN_Uql_HUNSbG4uEbzSwAXo6RvuQqrMGyhiRASz-l8hlIB7mZwiEi1azsvg_V_0pEKi-HmnQMDvmtc7l_lvt53lkjQs6Xbp9csZm7Cq1QZbMT3F2VmsBZFVS3/s2739/Gang%20Sansa%202.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1819" data-original-width="2739" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioN2QyfjaKcxQvmtLdUV9ZT-HV1kwtnTGLx_XqwLp6swGiGIBfMBOF7GexzN4D2H6lN_Uql_HUNSbG4uEbzSwAXo6RvuQqrMGyhiRASz-l8hlIB7mZwiEi1azsvg_V_0pEKi-HmnQMDvmtc7l_lvt53lkjQs6Xbp9csZm7Cq1QZbMT3F2VmsBZFVS3/w640-h426/Gang%20Sansa%202.JPG" width="640" /></a></div>Jadi setelah anda masuk melewaTi gerbang ini anda langsung menuju ke arag selatan saja. Lokasi sanggar Sansa berada di paling selatan dekat sungai. Rumah ketiga sebelah kanan dari jalan. Letak lokasi latihannya berada di lantai dua. Lokasinya bersih, dan tertata rapi.<p></p><p><span style="font-family: courier;">EVENT DAN KEGIATAN<br />Sanggar Sansa cukup aktif dalam kegiatan-kegiatan dan event-event di Solo raya dan sekitarnya. Event besar yang pernah dilaksanakan adalah tari </span><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;">Ratoh Jaroegarapan masal 1001 penari. Trailernya dapat anda lihat melalui link di bawah ini:</span></span></p><p><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;"></span></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/j7mVIgqGdwY" width="320" youtube-src-id="j7mVIgqGdwY"></iframe></span></div><span style="font-family: courier;"><br />Bagaimana anda tertarik ikut bergabung dengan sanggar Sansa Family? Ayo segera bergabung dengan sanggar ini di Kartasura.</span><p></p><p><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;">Kegiatan dan event dari sanggar ini ke depan akan terus ada. Menurut pengurus sanggar, sanggar sansa telah bekerjasama dengan banyak sekolah dan perguruan tinggi untuk menyebarkan dan melestarikan tari yang berasal dari Aceh ini. Selain kegiatan tersebut di atas, Sansa Family juga aktif dalam kegiatan-kegiatan di mall-mall, pemerintah daerah sekitar Solo raya, dsb.<br />Berikut adalah link dari Medsos Sanggar Sansa Family:<br /> </span></span></p><p><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;"><a href="https://www.instagram.com/sansafamily/?hl=en" target="_blank">Instagram: sansafamily </a><br /></span></span></p><p><span style="font-family: courier;"><span style="font-family: courier;"><a href="https://www.youtube.com/channel/UCQsPSq7zGkfFrjGDzcFRfIw" target="_blank">Youtube: Sansa Family</a><br /></span></span></p></div>Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-74331152056139340862022-07-25T23:00:00.000-07:002022-07-26T19:22:10.160-07:00Yayasan Sang Pamarta Kartasura<p style="text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><b><span style="font-size: large;">YAYASAN SANG PAMARTA KARTASURA</span></b><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoGevkxIPg1sEDlTTYE1Gxl2bCR_UmAPurtNZR8MSBwVNQ_Q-S7_qyORVAZYl5sMT82tV9oy7xf-_Fll5YXHpDlS1yHEKplyObfN9jb-QwMwp1vdzNbnuXtbtvlN_-Saxau0AyqujfqO7Za2wGasljsafvs5e6RjkZHZy1bX1wH7PUjQzwlkGTgnjk/s148/38160605_2063644650321822_8027214303364907008_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="147" data-original-width="148" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoGevkxIPg1sEDlTTYE1Gxl2bCR_UmAPurtNZR8MSBwVNQ_Q-S7_qyORVAZYl5sMT82tV9oy7xf-_Fll5YXHpDlS1yHEKplyObfN9jb-QwMwp1vdzNbnuXtbtvlN_-Saxau0AyqujfqO7Za2wGasljsafvs5e6RjkZHZy1bX1wH7PUjQzwlkGTgnjk/s1600/38160605_2063644650321822_8027214303364907008_n.jpg" width="148" /></a></span></div><p></p><p><span style="font-family: courier;">Salah satu lembaga kebudayaan di Kecamatan Kartasura yang cukup terkenal adalah yayasan sang pamarta. Yayasan ini bergerak di bidang seni pedalangan dan seni karawitan. Yayasan Sang Pamarta sendiri dikelola oleh Ki Dr. Suratno, S.Kar., M.Mus. sebagai sesepuh, dan Ki Wahyu Dunung Raharjo, S.Sn. sebagai pengelola yayasan. Dr. Suratno, S.Kar., M.Mus. merupakan dosen purna tugas dari ISI Surakarta sedangkan Wahyu Dunung Raharjo, S.Sn. merupakan dalang muda yang telah melahirkan pertunjukan wayang yang kreatif dan inovatif.</span></p><p><span style="font-family: courier;"><br />Yayasan ini tidak hanya melayani pertunjukan wayang kulit purwa semalam suntuk tetapi juga pertunjukan-pertunjukan wayang inovatif dari berbagai jenis wayang seperti wayang pamarta, wayang revolusi, dll. Yayasan ini juga melayani penjualan wayang kulit dan gamelan baik besi maupun perunggu.</span></p><p><span style="font-family: courier;">Apabila anda ingin berkunjung ke yayasan ini anda bisa lewat Jl. Adi Sumarmo menuju SMP Negri 1 Kartasura. Setalah anda sampai di SMP Negri 1 Kartasura di sebelah utara terdapat jalan ke arah barat.</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_ex1bDZbFFRbjvVQjj7c35BZnM_tuGzdJ18Xe1zZqISC3A6Iwu8IeuACb6ZFmwifK0FoXFMyR8Wi9HEEo3VQLAY91qXbNvGgLYH39m0zStsJGhbt-TbtF3bHYKdg5mEu_GXbP9Q_pIN4DZIaGHr8_37L-a3rDf9w1RVqDLH5qUhth7qrMV9kbP9i6/s4640/IMG_20220721_135749.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_ex1bDZbFFRbjvVQjj7c35BZnM_tuGzdJ18Xe1zZqISC3A6Iwu8IeuACb6ZFmwifK0FoXFMyR8Wi9HEEo3VQLAY91qXbNvGgLYH39m0zStsJGhbt-TbtF3bHYKdg5mEu_GXbP9Q_pIN4DZIaGHr8_37L-a3rDf9w1RVqDLH5qUhth7qrMV9kbP9i6/w640-h360/IMG_20220721_135749.jpg" width="640" /></a></span></div><span style="font-family: courier;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJeByB8Ej3GBS7iA3UjZE8Gs8n6VWMce_3SSdpv__5KsOqjyRjabItaKosU98mOWYZFWmflYCuRBSjjcCtaS5zl_mDCfCHh6xo-CITEwdSRNtYd5SmPThrgyFOVhBEbxj8Rg6L9vbCl8YJ1DT5DeD7GXxDRolmSN75CnW6Th05EsUvu2xdWc8MdsJm/s2709/Jl%20SMP%201.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1770" data-original-width="2709" height="418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJeByB8Ej3GBS7iA3UjZE8Gs8n6VWMce_3SSdpv__5KsOqjyRjabItaKosU98mOWYZFWmflYCuRBSjjcCtaS5zl_mDCfCHh6xo-CITEwdSRNtYd5SmPThrgyFOVhBEbxj8Rg6L9vbCl8YJ1DT5DeD7GXxDRolmSN75CnW6Th05EsUvu2xdWc8MdsJm/w640-h418/Jl%20SMP%201.JPG" width="640" /></a></span><p></p><p><span style="font-family: courier;">Silakan belok ke arah barat sekitar 20 meter lalu di sebelah kiri terdapat gang seperti gambar di bawah ini.</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2pZLd7r7HMv4UE-zkOhNfKCWtnvJkz39_tx1_G2GmXMHZCpqX9A8m_xxpMuSpA1cKjQoY9VyMzXUKArOtdsUWvOx8TwxaLiYbe9e07w16F0ETiK5T50zzVN6HT50IEm7Jctoz1_k09QTM69gDc9bWGljs6VOyUWGdytmXYG_NPWCtCoKU4J3wczqt/s4640/IMG_20220721_135935.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2pZLd7r7HMv4UE-zkOhNfKCWtnvJkz39_tx1_G2GmXMHZCpqX9A8m_xxpMuSpA1cKjQoY9VyMzXUKArOtdsUWvOx8TwxaLiYbe9e07w16F0ETiK5T50zzVN6HT50IEm7Jctoz1_k09QTM69gDc9bWGljs6VOyUWGdytmXYG_NPWCtCoKU4J3wczqt/w640-h360/IMG_20220721_135935.jpg" width="640" /></a></span></div><span style="font-family: courier;">Ikuti gang ini sejauh 50 meter dengan menyusuri jalan beraspal tersebut. Lokasi yayasan Pamarta ada di sebelah kiri. Lokasinya kira-kira seperti gambar di bawah ini.<br /></span><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglhN5czvqe2MciaUckE2_PlLISwONqw6HGA3eOM5g5P47b-GP1MicL7tPa9zlrakOHytV2rKri6oLl23Iho2j5wezn7R9yG7NVm3qZOvgHt_RUyhtTx311uv_vWhaCwjNgAKd_rYadSy4RQIyXqJ4M-WpAjc5DJLUbY0H696J0FSMAjfmL3dKQ8YCw/s4640/IMG_20220720_095457.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglhN5czvqe2MciaUckE2_PlLISwONqw6HGA3eOM5g5P47b-GP1MicL7tPa9zlrakOHytV2rKri6oLl23Iho2j5wezn7R9yG7NVm3qZOvgHt_RUyhtTx311uv_vWhaCwjNgAKd_rYadSy4RQIyXqJ4M-WpAjc5DJLUbY0H696J0FSMAjfmL3dKQ8YCw/w640-h360/IMG_20220720_095457.jpg" width="640" /></a></div><br /><span style="font-family: courier;"></span><p></p><p><span style="font-family: courier;">KARYA</span></p><p><span style="font-family: courier;">Karya dari yayasan Pamarta baru-baru ini adalah wayang inovasi. Video dapat anda lihat melalui link di bawah ini</span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="230" src="https://www.youtube.com/embed/Eh0Kz6wgibI" width="277" youtube-src-id="Eh0Kz6wgibI"></iframe></div><br /><span style="font-family: courier;"><br /></span><p></p><p><br /></p>Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-19338383889262498302022-07-25T07:03:00.005-07:002022-07-26T00:05:41.520-07:00Sanggar Tari Kartasura Paseban Siwi <p><span style="font-family: courier;"><b><span style="font-size: medium;">SANGGAR PASEBAN SIWI TEMPAT BERLATIH TARI DI KECAMATAN KARTASURA </span></b><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Sanggar Paseban Siwi Kartasura merupakan salah satu dari sekian banyak sanggar yang ada di Kecamatan Kartasura. Sejauh pengamatan saya selama satu bulan di bulan Juli 2022 di Kartasura, ada beberapa sanggar yang bergerak di bidang tari. Sanggar tari tersebut antara lain Sanggar Paseban Siwi bergerak di bidang seni tradisi dan modern, Sanggar Sansa Family bergerak di bidang tari saman, Sanggar Reog Lukis bergerak di bidang seni reog Ponorogo.</span></p><p><span style="font-family: courier;">LOKASI<br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Sanggar Paseban Siwi terletak tidak jauh dari jalan A. Yani atau Solo Semarang dan mudah dijangkau. Bagi anda yang tertarik di bidang seni tari tradisi dan modern dan rumah anda tidak jauh dari The Heritage Village anda bisa datang ke Sanggar Paseban Siwi Kartasura. Alamat Sanggar ini berada di Janidan, Ngadirejo, Kartasura, Sukoharjo. </span></p><p><span style="font-family: courier;">Apabila anda datang dari arah Kartasura dan ingin berkunjung ke sanggar Paseban Siwi anda bisa lewat jalan sebelah barat GKJ Kartasura. Jadi, sebelum GKJ Kartasura terdapat gang kecil, anda belok kiri di dukuh Klinggen Rt 1, Rw 2.<br /></span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Y_TzCE2WrnrhGRMDJvI3tLa5q_Jq4ZzNmNqwkHDbYEBr0r-UZ18xB_44QqN9humVKejYsvyQe92fK7ZqPqHmCnOcjADd-ibgFab7Zp-zztzyOOba_LA5_VjEjx86Cz5H9t3oDvX8oRtZVbyco6C7x1smpcDevhk2caKxK33sGmhZbC5apUYUMtez/s1164/GKJ%20Kartasura.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="776" data-original-width="1164" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Y_TzCE2WrnrhGRMDJvI3tLa5q_Jq4ZzNmNqwkHDbYEBr0r-UZ18xB_44QqN9humVKejYsvyQe92fK7ZqPqHmCnOcjADd-ibgFab7Zp-zztzyOOba_LA5_VjEjx86Cz5H9t3oDvX8oRtZVbyco6C7x1smpcDevhk2caKxK33sGmhZbC5apUYUMtez/w640-h426/GKJ%20Kartasura.JPG" width="640" /></a></span></div><span style="font-family: courier;"> </span><span style="font-family: courier;"> </span><span style="font-family: courier;"> </span><span style="font-family: courier;"> </span><span style="font-family: courier;"> </span><span style="font-family: courier;">Sumber: Tangkapan Layar Google Map<br /></span><p></p><p><span style="font-family: courier;">Setelah anda belok gang tersebut ikuti gang sejauh 20 meter sampai mentok di pertigaan. Dari pertigaan tersebut anda belok ke kanan sejauh kurang lebih 15 meter. Nanti di sebelah kiri ada banner besar bertuliskan Sanggar Paseban Siwi. Anda langsung masuk saja sekitar sepuluh meter.</span></p><p><span style="font-family: courier;">Apabila anda datang dari arah Solo anda bisa lewat melalui jalan A. Yani juga. Setelah lampu merah Gembongan anda ambil ke kanan menuju The Heritage Village. Pada saat anda sampai di jalan menuju bekas Pabrik Gula Gembongan anda langsung ambil kiri menuju jalan di arah barat daya (lihat gambar di bawah ini).</span></p><p> <span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhACeGFESXlnkZp9e5exjrsZLfJcTbPxezxVz-5D3RxRDoN0-BEPhKLahDMm-dk6yDV2QjYRbVtAji9_-QEbSSuBXe1V_3RoWp3lIqpCV57YSJ5G_iYGVet_r22uYZ0FEohVGVGHP91QEssG1aQJq__S5aY_d4QNajNdMW45YPWuVoMxbmFNqOcbfxZ/s1164/Siwi%202.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="776" data-original-width="1164" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhACeGFESXlnkZp9e5exjrsZLfJcTbPxezxVz-5D3RxRDoN0-BEPhKLahDMm-dk6yDV2QjYRbVtAji9_-QEbSSuBXe1V_3RoWp3lIqpCV57YSJ5G_iYGVet_r22uYZ0FEohVGVGHP91QEssG1aQJq__S5aY_d4QNajNdMW45YPWuVoMxbmFNqOcbfxZ/w640-h426/Siwi%202.JPG" width="640" /></a></div> <span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span>Sumber: Google Map<br /><span style="font-family: courier;"><br /></span><p></p><p><span style="font-family: courier;">Setelah anda masuk gang di arah barat daya silakan anda mengikuti gang tersebut sekitar 100 meter. Lihat sebelah kiri nanti ada spanduk bertuliskan Sanggar Paseban Siwi. </span><span style="font-family: courier;">Anda langsung masuk saja sekitar sepuluh meter.</span><span style="font-family: courier;"></span></p><p><span style="font-family: courier;">Adapun tempat latihan tari dari sanggar Paseban Siwi terletak di belakang rumah. Tempat latihannya bersih, cukup luas, tertata, dan penuh warna-warni yang membuat anak-anak semakin betah.</span></p><p><span style="font-family: courier;">SEKILAS MENGENAI SANGGAR PASEBAN SIWI</span></p><p><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="376">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hashtag"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Unresolved Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Link"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>Sanggar tari Paseban
Siwi didirikan oleh sepasang suami istri yang memiliki ketertarikan di bidang seni dan kompeten di bidangnya. Bapak Unus memiliki kompetensi di bidang seni rupa dan pantomin, sedang ibu Anik Dwi S., S.Sn. memiliki potensi di bidang seni tari. Ibu Anik Dwi Sukristiarini S.Sn. merupakan sarjana seni tari lulusan dari ISI Surakarta jadi mengenai kompetensi saya rasa tidak perlu diragukan lagi.</span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>Sanggar Paseban Siwi berdiri pada tanggal 27 Oktober 2007 ketika ibu Anik diminta mengisi acara Hari Listrik Nasional. Setelah kegiatan tersebut, ibu Anik beserta suami berinisiatif untuk terus mengembangkan sanggar ke arah yang lebih tertata dan terkonsep lagi. Dibuatlah jadwal latihan secara rutin yakni setiap hari rabu sore.</span><span></span></span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span> </span></span></span><p></p><p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>EVENT-EVENT <br /></span></span></span></p><p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>Sanggar Paseban Siwi yang berdiri sejak tahun 2007 tentu saja sudah malang melintang di berbagai event, acara, dan tanggapan baik dalam kota maupun luar kota. Setiap tahunnya sanggar ini selalu aktif dalam kegiatan seperti Solo Menari, Bakdhan neng
Balekambang, Menari 24 Jam, event-event Kabupaten Sukoharjo, mengisi acara di Mall, menerima tanggapan hajatan temantin dansebagainya.</span></span></span></p><p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>JADWAL</span></span></span></p><p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span></span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>latihan yang di Sanggar Tari Paseban Siwi dilaksanakan setiap hari Rabu sore. Untuk ujian akan dilaksanakan setelah 4 bulan berlangsung. Sedangkan materi tari yang diajarkan mulai dari tari klasik sebagai pondasi, tari kreasi baru menyesuaikan acara dan keperluan, dan tari modern yang juga disesuaikan dengan permintaan pasar.</span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG8Rq5FpadO2kjgsz70tTfbv-tiXcgZyKMn1Ezys007Tw6UIKHBt9jmpmfxBFAlXDaCqlih50pLqyNojQ7CfrbaKsw0BTGg2VgsvVvTtooZnzQeZgPAbyFQEfpic2v1DvLAgo84-4Hi9eeZQB-ENeRBEUy0wpvACrpD505nRQEMz5dNujGMBVQYJUs/s320/IMG_1413.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="320" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG8Rq5FpadO2kjgsz70tTfbv-tiXcgZyKMn1Ezys007Tw6UIKHBt9jmpmfxBFAlXDaCqlih50pLqyNojQ7CfrbaKsw0BTGg2VgsvVvTtooZnzQeZgPAbyFQEfpic2v1DvLAgo84-4Hi9eeZQB-ENeRBEUy0wpvACrpD505nRQEMz5dNujGMBVQYJUs/w640-h480/IMG_1413.JPG" width="640" /></a></div><p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span><span></span></span></span></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKDAR_GwyZ-jxT7fIvEmde1xV_MR5jW35OVoXJilqTk4XxnzOzB9a7SVrh-CRsj8Os-qORo5feGrIQAhvS48fFaojLk028FUnA0ySA1TsNGmoYX85Nf9g0RUtvgoC3bTbKIdG6FGrHtpda3zEwAQ-N7vZV3DdtZ2mjAowhH18vYhtt-AvsZdxq0OyD/s320/20122011753.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="320" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKDAR_GwyZ-jxT7fIvEmde1xV_MR5jW35OVoXJilqTk4XxnzOzB9a7SVrh-CRsj8Os-qORo5feGrIQAhvS48fFaojLk028FUnA0ySA1TsNGmoYX85Nf9g0RUtvgoC3bTbKIdG6FGrHtpda3zEwAQ-N7vZV3DdtZ2mjAowhH18vYhtt-AvsZdxq0OyD/w640-h480/20122011753.jpg" width="640" /></a></span></div><p></p><p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span><span> </span><span> </span><span> </span>Uji Kompetensi Sanggar Paseban Siwi <br /></span></span></span></p><p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>Apakah anda tertarik ikut belajar seni tari dan anda berada di wilayah sekitar The Heritage Village? Ayo.. datang ke sanggar Paseban Siwi. Anda juga bisa melihat lebih detail mengenai sanggar ini melalui media sosial Sanggar Paseban Siwi:</span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>Web/Blog: http://pasebansiwi.blogspot.com/<br />Facebook: Sanggar Paseban Siwi</span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span>#sanggar #kartasura #tari<br /></span></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><br /><span><br /></span></span></span></p><p></p><p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"><span></span><span></span></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;">
</span></span></p><p class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;"> </span></span></p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: courier;">
</span></span><p></p><p style="text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><br /></span></p>Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-5704637452200322942022-07-24T21:30:00.000-07:002022-07-26T20:39:45.498-07:00SANGGAR JUNGGIRI KARTASURA<p></p><p>SANGGAR JUNGGIRI</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR3Mr1q9b2UN6nJJwWm5GrWbyqVjOVprGIjf9drO9kQgxbYbWageDNuINlJTyMIrlt6m_I-tgv0LRfBNJygYLHdsendHWV2SD39idIstOYbGoxezGVZBUXXf7RRrPYUoQ50nMGTSkQwQrOfcCNpFp7QN6fAFroe0GdkJzji9kOZOSW_gbJHrlOtQse/s1105/lOGO%20jUNGGURI.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1105" data-original-width="1102" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR3Mr1q9b2UN6nJJwWm5GrWbyqVjOVprGIjf9drO9kQgxbYbWageDNuINlJTyMIrlt6m_I-tgv0LRfBNJygYLHdsendHWV2SD39idIstOYbGoxezGVZBUXXf7RRrPYUoQ50nMGTSkQwQrOfcCNpFp7QN6fAFroe0GdkJzji9kOZOSW_gbJHrlOtQse/s320/lOGO%20jUNGGURI.JPG" width="319" /></a></div><p style="text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: x-small;">Sumber: Ig sanggar Junggiri </span><br /></span></span></p><p><span style="font-family: courier;"><span style="font-size: small;">Sanggar Junggiri merupakan salah satu sanggar yang bergerak di bidang seni pedalangan dan seni karawitan. Sanggar Junggiri terletak di Kecamatan Kartasura sebelah utara dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar. Alamat dari sanggar ini ada di Jl. Warung watu, Singopuran, Kartasura, Sukoharjo. Apabila anda berada di Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura dan sekitarnya, anda bisa belajar karawitan bersama atau belajar mendalang disini.</span></span></p><p><span style="font-family: courier;"><span style="font-size: small;">Letak dari sanggar ini cukup strategis. Lokasinya yang berdekatan dengan Jl. Adi Sumarmo membuatnya mudah untuk dijangkau. Apabila anda datang dari arah Kartasura silakan ambil Jl. Adi Sumarmo menuju arah bandara (ke arah utara), setelah melewati Luwes Kartasura ambil kanan di gang Warung Watu. Letak gang ini berada di 100 meter sebelum gapura perbatasan antara Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.</span></span><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpCfZvfNysICjhdyjda9ijBG3FaV1Hm0Juh_erFCCezGYqOTQggS002rKlKX9jWg8PRz96m9olY_qUY-ioUU51gBF__Dfueo7eP2u_PRuvLgTpwU6Qb8b9_V_vDRDBmizUH1LuDDMBUIit2Qi0aMMXAR8Gwr-F3PlcggVBmqbyDSZlTPMEspUv3lyz/s4640/IMG_20220721_135253.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpCfZvfNysICjhdyjda9ijBG3FaV1Hm0Juh_erFCCezGYqOTQggS002rKlKX9jWg8PRz96m9olY_qUY-ioUU51gBF__Dfueo7eP2u_PRuvLgTpwU6Qb8b9_V_vDRDBmizUH1LuDDMBUIit2Qi0aMMXAR8Gwr-F3PlcggVBmqbyDSZlTPMEspUv3lyz/w640-h360/IMG_20220721_135253.jpg" width="640" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Gapura Perbatasan kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Bc7Hg8FNLT2EM0oVRwnxMSRGbcHiUvTUHju7XBq_fP9vvJS3jBpgUHHN3h83AD8wP5_D1opKFW6XYITZ2hDCQRSZrK-GjfedFWLIUSpdqXte9pJuN1pyMNrOozPybxs7wpSBtY9VqG4rH3TUe9z1XF8tYBDFUDhOJRLSRbN4xVhraSxCI6_5qm10/s4640/IMG_20220721_135123.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Bc7Hg8FNLT2EM0oVRwnxMSRGbcHiUvTUHju7XBq_fP9vvJS3jBpgUHHN3h83AD8wP5_D1opKFW6XYITZ2hDCQRSZrK-GjfedFWLIUSpdqXte9pJuN1pyMNrOozPybxs7wpSBtY9VqG4rH3TUe9z1XF8tYBDFUDhOJRLSRbN4xVhraSxCI6_5qm10/w640-h360/IMG_20220721_135123.jpg" width="640" /></a></div><div style="text-align: center;">Gang Warung Watu<br /></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> <br /></div><p><span style="font-family: courier;">Apabila anda datang dari arah bandara Adi Sumarmo, setelah melewati gapura perbatasan dan di sebelah kiri terdapat toko ban, anda langsung ambil kiri di gang setelah toko tersebut</span></p><p><span style="font-family: courier;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1L0DzfIN_Y5DJvZ-I_PhO8fXgHkbTIsNaSaCju4D67TSHEqi1FuzWT2I6oc3Ew_o3wX3mHO4Gy6HD6XXJIrWm1nxMbiztH_BPJeN2RCy66jB5O25Cwm2cDlm5NsG9lQZxAVvi4N4B9oFJgXIlg0okj9I7FTrnSrPqniNe4K9AacxRal5bWPZezzUj/s4640/IMG_20220721_135231.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1L0DzfIN_Y5DJvZ-I_PhO8fXgHkbTIsNaSaCju4D67TSHEqi1FuzWT2I6oc3Ew_o3wX3mHO4Gy6HD6XXJIrWm1nxMbiztH_BPJeN2RCy66jB5O25Cwm2cDlm5NsG9lQZxAVvi4N4B9oFJgXIlg0okj9I7FTrnSrPqniNe4K9AacxRal5bWPZezzUj/w640-h360/IMG_20220721_135231.jpg" width="640" /> </a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Toko Ban</div><p></p><p style="text-align: center;"><span style="font-family: courier;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Bc7Hg8FNLT2EM0oVRwnxMSRGbcHiUvTUHju7XBq_fP9vvJS3jBpgUHHN3h83AD8wP5_D1opKFW6XYITZ2hDCQRSZrK-GjfedFWLIUSpdqXte9pJuN1pyMNrOozPybxs7wpSBtY9VqG4rH3TUe9z1XF8tYBDFUDhOJRLSRbN4xVhraSxCI6_5qm10/s4640/IMG_20220721_135123.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8Bc7Hg8FNLT2EM0oVRwnxMSRGbcHiUvTUHju7XBq_fP9vvJS3jBpgUHHN3h83AD8wP5_D1opKFW6XYITZ2hDCQRSZrK-GjfedFWLIUSpdqXte9pJuN1pyMNrOozPybxs7wpSBtY9VqG4rH3TUe9z1XF8tYBDFUDhOJRLSRbN4xVhraSxCI6_5qm10/w640-h360/IMG_20220721_135123.jpg" width="640" /></a> </span>Gang Warung Watu</p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;">Setelah anda masuk di gang warung watu sekitar 75 meter, anda ambil kiri di gang kedua sekitar 20 meter. Sanggar Junggiri berada di sebelah kanan dengan pendapa yang cukup megah dan dengan halaman yang luas.</span></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3Pyb2dWYqZIk77ySgxnfoMSohk1WcXs2L5B2cBR7gkh-Gu4xTPdqpkpzz6-vdqga7TTXR4brSrmNZ2ANX5UBNF5ycE7IlOrRTOXs0zMxe5adyRZbEG2iPmE2aSmIjAjUqo8N4hmehaqCpl8qOSfGTwJc24OOYQcZ6yAIpXgpNb6m6QLTSkCVwi8l/s4640/IMG_20220721_135504.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy3Pyb2dWYqZIk77ySgxnfoMSohk1WcXs2L5B2cBR7gkh-Gu4xTPdqpkpzz6-vdqga7TTXR4brSrmNZ2ANX5UBNF5ycE7IlOrRTOXs0zMxe5adyRZbEG2iPmE2aSmIjAjUqo8N4hmehaqCpl8qOSfGTwJc24OOYQcZ6yAIpXgpNb6m6QLTSkCVwi8l/w640-h360/IMG_20220721_135504.jpg" width="640" /></a></div>Jalan Warung Watu. Setelah warung ibuYah dan pagar dengan cat hijau tersebut anda ambil kiri. Gang menuju sanggar tampak seperti berikut:<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzp4R2eIFHfTEiMQwqPZWrLG1exN49L41fnha-f2S_LUnaPGeus5rDK_7KDkGn-ZHXt2GYram9x8l1Z8c29YeqGbxDSpabhSJ4T_mNIe7k3D_darsVbRWHgc4Wj0BXvZVk5KUvpbPKoJTUd1pHeF-vV1H3dx1KQ_W5qxDPuCw4Ooxlnh06jCNnWkTi/s4640/IMG_20220721_135421.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzp4R2eIFHfTEiMQwqPZWrLG1exN49L41fnha-f2S_LUnaPGeus5rDK_7KDkGn-ZHXt2GYram9x8l1Z8c29YeqGbxDSpabhSJ4T_mNIe7k3D_darsVbRWHgc4Wj0BXvZVk5KUvpbPKoJTUd1pHeF-vV1H3dx1KQ_W5qxDPuCw4Ooxlnh06jCNnWkTi/w640-h360/IMG_20220721_135421.jpg" width="640" /> </a> <br /></div><p></p><p><span style="font-family: courier;">Bentuk dari pendapa sanggar Junggiri:</span></p><p><span style="font-family: courier;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Da7-rHStwQ8IpRmh6u3ocLProRKpFCOK_PKhIHjWqt3wy_NPDyz9QiPlKsruTlcyKTVDHjz19Wq3me-1tDVxbIRO6mJUn-SSqZ7KL7cL1GdW9vYGxnBPOiSTMy6JkQf1888O_OU4gJ0ovvLEnMBRNJS6qrRKUAp_ZZ6cYd-lukbHsNkXEBTPyJfP/s4640/IMG_20220718_112358.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2610" data-original-width="4640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Da7-rHStwQ8IpRmh6u3ocLProRKpFCOK_PKhIHjWqt3wy_NPDyz9QiPlKsruTlcyKTVDHjz19Wq3me-1tDVxbIRO6mJUn-SSqZ7KL7cL1GdW9vYGxnBPOiSTMy6JkQf1888O_OU4gJ0ovvLEnMBRNJS6qrRKUAp_ZZ6cYd-lukbHsNkXEBTPyJfP/w640-h360/IMG_20220718_112358.jpg" width="640" /></a></div><p></p><p><span style="font-family: courier;">SEKELUMIT TENTANG SANGGAR</span></p><p><span style="font-family: courier;">Sanggar Junggiri diketuai oleh bapak Satmoko dengan anggota Aryo Pranowo, Tulus Raharjo, S.Sn. Melihat profil dari pengurus jelas bahwa sanggar ini ditangani oleh orang-orang yang kompeten di bidang seni pedalangan dan seni karawitan. Bapak Satmoko sendiri merupakan seorang dalang yang juga seorang pengusaha furniture di wilayah Kartasura. Bapak Satmoko memiliki ketertarikan di bidang seni pedalangan dan karawitan karena ia merupakan cucu Ki Pudjosumarto, seorang dalang kondang di era 60an s/d 90an yang berasal dari Desa Kuwasa, Klaten. Ki Pudjosumarto adalah guru dari Ki Nartasabda. Tidak mengherankan apabila bapak Satmoko cukup konsen di bidang seni pedalangan dan seni karawitan.</span></p><p><span style="font-family: courier;">Bapak Satmoko dalam menjalankan sanggar dibantu oleh seniman-seniman muda berbakat seperti putranya sendiri yang bernama Aryo Pranowo, dan Tulus Raharjo, S.Sn. Kiprah dari dalang-dalang muda ini dapat anda telusuri melalui media sosial seperti youtube maupun media sosial lainnya.</span></p><p><span style="font-family: courier;">Adapun latihan yang dilaksanakan selama ini adalah latihan grup-grup karawitan yang ada di sekitar desa Singopuran. Jadwal latihannya pada hari rabu malam setelah sholat Isya. Bagi anda yang berada di sekitar desa Singopuran dan berminat latihan karawitan bersama, pintu sanggar Junggir terbuka lebar menerima kedatangan anda untuk latihan bersama. Bagi yang berminat belajar mendalang, anda dapat langsung menghubungi sekretarian sanggar Junggiri. Menariknya, kegiatan pelatihan di sanggar Junggiri tidak dipungut biaya.</span></p><p><span style="font-family: courier;">Selain kegiatan pelatihan sanggar Junggiri juga aktif dalam kegiatan sarasehan seni. Materi yang diangkat biasanya seputar seni pedalangan. Penmateri-pemateri dalam kegiatan sarasehan merupakan tokoh-tokoh yang ahli di bidannya. <br /></span></p><p><span style="font-family: courier;">Anda penasaran dengan sanggar Junggiri? Silakan lihat media sosial sanggar ini:</span></p><div style="text-align: left;"><span style="font-family: courier;">Instagram: sanggar_junggiri</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: courier;">Youtube: Sanggar Jung Giri </span><br /></div><p><span style="font-family: courier;"></span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /></span></p><p><span style="font-family: courier;"><br /> </span><br /></p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: courier;"> <br /></span></p>Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-67872368581426222102020-04-12T20:32:00.001-07:002020-04-12T20:45:07.995-07:00MI KOPYOK <br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9-DNd4ZsxyYB13huqlX5tqKEOM8PtTNlEtJMbWdjElz-ikuZnIxv9EzSr_HmCP7mw6CeqBKek4TZgXeElpQDmdlDFnDfcjAz3Jn28ak-Kvy-vv3GJpNvCNUIn8A4S7OCMCav9FWqJnoY/s1600/Mi+Kopyok+Krystiadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="752" data-original-width="1000" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9-DNd4ZsxyYB13huqlX5tqKEOM8PtTNlEtJMbWdjElz-ikuZnIxv9EzSr_HmCP7mw6CeqBKek4TZgXeElpQDmdlDFnDfcjAz3Jn28ak-Kvy-vv3GJpNvCNUIn8A4S7OCMCav9FWqJnoY/s320/Mi+Kopyok+Krystiadi.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Kota
Semarang memiliki banyak makanan khas. Salah satu makanan khas dari kota
Semarang adalah mi kopyok. Makanan ini dinamakan <i>kopyok</i> karena dalam proses menyajikannya, mi dimasak dengan di<i>kopyok-kopyok</i> atau dicelup-celupkan ke
dalam air yang mendidih terlebih dahulu. Pada saat proses dikopyok, mi tersebut sebenarnya
dalam keadaan matang, namun masih memiliki tekstur yang kenyal. Tujuan proses di<i>kopyok</i> ini supaya teksturnya menjadi lembek,
sehingga rasanya menyatu dengan <i>lonthong</i>.
Tidak mengherankan apabila masyarakat Semarang sering menyebut <i>mi Kopyok</i> dengan nama mi <i>lonthong</i> atau mi <i>théng-thèng</i>. Disebut mi <i>lonthong</i>
karena makanan memiliki bahan utama mi, dan <i>lonthong</i>.
Disebut mi <i>théng-thèng</i> karena pada
jaman dahulu makanan ini dijajakan dari kampung ke kampung dengan memukul
piring yang berbunyi <i>théng-thèng-thèng</i>.
<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Pada
zaman dahulu mi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i> dijajakan dengan cara berkeliling dari kampung ke kampung menggunakan pikulan. Seiring perkembangan
jaman, mi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i> dijajakan dengan
menggunakan gerobak dan saat ini telah dijual di warung-warung
permanen. Berdasarkan beberapa sumber, makanan mi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i> telah menghiasi kuliner kota Semarang sejak tahun 1960an.
Tahun-tahun tersebut dipercaya sebagai generasi awal munculnya mi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i> Semarang. Tahun berapa mi ini pertama
kali mulai muncul, sampai tulisan ini ditulis belum diketahui secara pasti.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Mi
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i> sebagai makanan khas dari
Semarang memiliki rasa yang enak. Mi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i>
ini memiliki rasa nikmat, gurih, dan mengenyangkan. Isi dari mi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i> ini antara lain: mi kuning,
lontong, irisan tahu, taoge, lalu diberi kuah berbumbu bawang putih tanpa kaldu.
Toping mi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i> adalah remasan
kerupuk gendar, daun seledri, bawang goreng, dan kecap di atasnya. Bisa
dibayangkan, makanan ini pastinya memiliki rasa segar karena kuah bawang dan taogenya;
terasa gurih yang berasal lontong, mi, tahu, dan krupuk gendar. Oleh karena
itu, apabila anda berkunjung ke Kota Semarang jangan lupa mencicipi kuliner
ini.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Mi
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">kopyok</i> sebagai salah satu makanan
khas Kota Semarang rupanya tidak mudah didapatkan. Hal ini berbeda dengan tahu
gimbal dan lumpia yang mudah didapatkan. Apabila ingin membeli tahu gimbal, kita
cukup datang ke taman KB Kota Semarang. Ingin membeli lumpia bisa datang ke jalan
Mataram maupun pusat oleh-oleh. Tetapi apabila ingin membeli mi kopyok maka
kita akan cukup sulit menemukannya. Langkanya warung yang menjual mi kopyok ada
kemungkinan karenan berbanding lurus dengan sejarahnya yang dijual secara
berkeliling dan tidak menetap.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 6.0pt; text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: large;">Warung
penjual mi kopyok di Kota Semarang tidak begitu banyak. Salah satu warung mi
kopyok yang terkenal di Kota Semarang adalah warung Pak Dhuwur. Warung Mi
Kopyok Pak Dhuwur berada di jalan Tanjung, No 18A, Pandansari, Semarang Tengah,
Kota Semarang. Warung ini didirikan oleh Alm. Harso Dinomo pada tahun 1980an.
Alm. Harso Dinomo sebelum mendirikan warung ini telah berjualan keliling sejak
tahun 1970an. Warung ini buka dari pukul 08.00 WIB – 16.00WIB.</span><o:p></o:p></span></span><br />
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: large;">Krystiadi</span></span></span><br />
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: large;">Penggiat Budaya</span></span></span><br />
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></span>
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: large;">Sumber:</span></span></span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Mie_kopyok" style="font-family: "courier new", courier, monospace;">Wikipedia</a>; <a href="https://travel.kompas.com/read/2016/12/16/070300327/mi.kopyok.pak.dhuwur.kuliner.favorit.di.kota.semarang." style="font-family: "courier new", courier, monospace;">Kompas</a>; <a href="http://wisatasemarang.com/mi-kopyok-segarkan-suasana-semarang/">Wisata Semarang</a></div>
<br />
<br />Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-9599763517024616442019-05-16T22:44:00.002-07:002019-07-21T19:39:59.775-07:00GEDUNG LLOYD<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgTFR0sp0OVIueI5-r5e8BQi4I97T7i0ZvdH1zJLwGfbQCvAb_D0bWBje4jfgGMMwIlUJd9CIwk1_NjzM4gytJElWEpgmDou0vjjtd_O9-KJ-UkX6BN4viJ_1O3YShaSrbUGarZHu-IAc/s1600/Gedung+Lloyd-Krystiadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgTFR0sp0OVIueI5-r5e8BQi4I97T7i0ZvdH1zJLwGfbQCvAb_D0bWBje4jfgGMMwIlUJd9CIwk1_NjzM4gytJElWEpgmDou0vjjtd_O9-KJ-UkX6BN4viJ_1O3YShaSrbUGarZHu-IAc/s320/Gedung+Lloyd-Krystiadi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></b></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sejarah :</span></span></b></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Gedung Djakarta Lloyd dahulu merupakan sebuah kantor perusahaan pelayaran
terbesar di Belanda bernama Stoomvaart Maatschappij Nederland (SMN). Bangunan
ini diarsiteki oleh Ir. Thomas Karsten pada tahun 1930. Bangunan ini berlantai
dua dan berlantai tiga. Atap bangunannya berbentuk limasan dan bahan penutup
atapnya adalah genting dari Belanda. Salah satu ikon unik terdapat pada bagian
daun pintu yaitu lubang angin berbentuk bintang di bagian atas. Ciri khas lain
dari bangunan ini adalah atapnya yang berbentuk limasan dengan sudut kemiringan
yang cukup tajam. Karya ini cukup menakjubkan karena genteng dengan kemiringan
yang sangat tajam sama sekali tidak melorot turun. SMN sempat termasyur pada
zaman penjajahan, namun kemasyurannya berakhir pada masa kejayaannya pasca
kemerdekaan. SMN kemudian dinasionalisasi menjadi Djakarta Lloyd. Sampai saat
ini bangunan ini masih digunakan sebagai kantor Djakarta Lloyd, meskipun tidak
seproduktif dan seaktif pada masa kejayaannya. Akibatnya bangunan ini mengalami
pelapukan di beberapa bagian yang perlu untuk dibenahi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Deskripsi :</span></b><span lang="EN-US"> Bangunan ini berbentuk segi empat, memiliki pintu masuk tepat
berada di tengah bangunan, berlantai dua dan sebagian berlantai tiga. Bangunan
ini juga memiliki keistimewaan lain yaitu adanya upaya penghematan energi
listrik. Hal itu terlihat dari atap kaca dengan desain khisis untuk pencahayaan
alamai, sekaligus sebagai sirkulasi udara. Plafon yang tinggi dengan jendela
dan centilasi yang lebar juga dimaksudkan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan
alami yang baik. Kondisi bangunannya ketika pengambilan data ketinggian lantai
bangunan lebih rendah dibandingkan ketinggian jalan Mpu Tantular; ada beberapa
bagian bangunan ditumbuhi pohon beringin dan pohon liar lainnya; sebagian
plester dinding juga mengelupas. Secara garis besar kondisi bangunannya cukup baik
tetapi harus segera direnovasi untuk menanggulangi kerusakan. Pada saat
pengambilan data, pengurus Djakarta Lloyd Kota Lama Semarang sedang mengajukan
anggaran renovasi kepada kantor pusat di Jakarta.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span>
<span style="font-family: courier new, courier, monospace; font-size: large;">Krystiadi</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<br /></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-74776518752656994852019-05-16T22:17:00.001-07:002019-05-16T22:32:15.446-07:00BANK MANDIRI MPU TANTULAR SEMARANG<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; text-align: justify;">Datang ke Semarang tentu saja kurang lengkap apabila tidak datang ke kawasan Kota Lama. Di kawasan ini kita dapat menikmati bangunan-bangunan kolonial yang indah dengan banyak spot foto menarik. Apabila kita datang dari arah Jalan Pemuda, maka salah satu gedung kolonial yang menyambut kita adalah Bank Mandiri Jalan Mpu Tantular Semarang.</span><br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US"><br /></span></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhODZagiWrlEqmjfM5QwX8rMfR0NYgSseHv7GzIjmGiPKLkZ98B9wrzHTQ1G2e-sXsf8OyT6oINZvdQGV1dlfGrWcyyfUzOwEWhGeJrhXY0mNSqbXTN8HF0JJ4_InUrP_QagffA9WAP6c0/s1600/Bank+mandiri+Mpu+Tantular-Krystiadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhODZagiWrlEqmjfM5QwX8rMfR0NYgSseHv7GzIjmGiPKLkZ98B9wrzHTQ1G2e-sXsf8OyT6oINZvdQGV1dlfGrWcyyfUzOwEWhGeJrhXY0mNSqbXTN8HF0JJ4_InUrP_QagffA9WAP6c0/s320/Bank+mandiri+Mpu+Tantular-Krystiadi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Gedung Bank Mandiri Mpu Tantular merupakan salah satu gedung heritage di Kota Semarang dan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemkot Semarang. Statusnya sebagai bangunan cagar budaya tersebut rupanya sangat didukung oleh pihak Bank Mandiri sendiri. Terbukti, Bank Mandiri melaksanakan restorasi atau pemugaran gedung. Proses restorasi tersebut melibatkan instansi-instansi terkait seperti: BPCB Jawa Tengah, BPK2L Kota Semarang, Pemkot Semarang, Unit Konservasi dan Heritage PT. KAI, dan Pemerhati Cagar Budaya Kota Semarang. </span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US">Restorasi sendiri dilaksanakan sejak akhir tahun 2015 sampai akhir tahun 2016. Kegiatan restorasi gedung kuno kembali ke bentuk asli tentu saja memakan biaya yang tidak sedikit. Hal tersebut rupanya tidak menyurutkan semangat dari pihak Bank Mandiri karena Bank Mandiri ingin memberikan kontribusi melalui pengelolaan aset cagar budaya lokal yang berpotensi menjadi ikon kota dan destinasi wisata. Semangat tersebut juga sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk ikut membangun negeri. </span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US"><br /></span></b></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Sejarah singkat:</span></b></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US">Bank Mandiri Jl. Mpu Tantular dibangun pada tahun 1908. Gedung ini dahulu
merupakan kantor dari Nederlands Handel Maatschappij (NHM), salah satu
korporasi terbesar masa kolonial Hindia Belanda. Pembangunannya dilakukan oleh
Gerda van Sraaten. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">NHM merupakan bentuk baru dari VOC yang didirikan pada 1824,
merupakan kumpulan pedagang-pedagang pada masa kolonial. Kejayaan NHM berakhir
mana kala Bung Karno menasionalisasikannya pada tahun 1960 menjadi Bank
Expor-Impor (Exim) dan PT. Pantja Niaga. Lalu pasca merger berbagai bank pada
tahun 1999 aset-aset NHM menjadi milik Bank Mandiri. Pada akhir tahun 2015 dilakukan restorasi dengan melibatkan instansi-instansi terkait. Proses restorasi selesai pada tanggal 15 November 2016. Sampai saat ini gedung Bank Mandiri Mpu Tantular sebagai gedung heritage dan cagar budaya masih beroperasi dengan mengadaptasi ruang yang ada supaya bentuk asli bangunan tidak berubah.</span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: right;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Krystiadi</span></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: right;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Penggiat Budaya</span></span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-74741616225382246812019-04-14T23:58:00.003-07:002019-05-16T22:35:15.454-07:00GEREJA KATEDRAL SEMARANG<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg16C0kP3lPcFieYhzgbThq7_QTy11fb1aJcGiFKK9b0DLp9WPgCYffJxOnIxqaQd6WQr5M_lBd86RUxQ0ZIN4RwwrvNZTt3RJzaZIqgtZnkKhCxKWiIB_tZ1N6Y_22-M8t6DeygdELlsk/s1600/Katedral-Krystiadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg16C0kP3lPcFieYhzgbThq7_QTy11fb1aJcGiFKK9b0DLp9WPgCYffJxOnIxqaQd6WQr5M_lBd86RUxQ0ZIN4RwwrvNZTt3RJzaZIqgtZnkKhCxKWiIB_tZ1N6Y_22-M8t6DeygdELlsk/s320/Katedral-Krystiadi.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Gereja Katedral Semarang pada awalnya digunakan sebagai gedung
kesehatan “Dienst voor Volkgezondheid”. Pada tanggal 26 Januari 1927 tanah dan
bangunan tersebut dibeli oleh pihak gereja Katholik. Tanah dan bangunan
tersebut kemudian direnovasi pada tanggal 9 Oktober 1927. Gedung tersebut
kemudian diberkati oleh Mgr. Antonius van Velsen seorang vicaris apostolic
Batavia. Kedudukan gereja Randusari pada waktu itu belum sebagai gereja
katedral. Keudukannya masih sebagai sebuah stasi dengan nama Stasi Randusari, dimana
stasi Randusari berada di bawah paroki Gedangan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Seiring perkembangan gereja dan jemaat yang
pesat, stasi Randusari mengalami perubahan. Pada tahun 1930, stasi Randusari
berubah menjadi paroki. Tahun 1935 gedung bangunan gedung gereja lama dibongkar
untuk dibangun gedung yang baru. Arsitek yang ditunjuk adalah <strong>J.
Th. Van Oyen</strong> dan konstruktor atau anemer-nya adalah <strong>Kleiverde</strong>.
Pembangunan gedung tersebut selesai pada tahun 1937. Tanggal 31 Juli 1937
Vikaris Apostolik Batavia yang baru, <strong>Mgr. Pieter Jan Willekens, SJ</strong><b>,</b> memberkati gedung gereja baru
tersebut. Pada tanggal 9 Agustus 1940, Jawa Tengah diresmikan sebagai Vikariat
Apostolik, di mana Mgr. Albertus Soegijopranoto, S.J. adalah Vikarisnya. Dia
adalah Uskup Agung pribumi pertama di Indonesia. Sejak saat itu, Gereja
Randusari ditetapkan sebagai Katedral.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b><span lang="EN-US">Deskripsi:</span></b><span lang="EN-US"> Bangunan ini menghadap ke barat daya dengan gaya Barat. Bangunan ini
berpondasi batu, dinding pada bagian bawah berupa susunan batu diteruskan
dengan batu bata berplester, atap berbentuk limasan dengan satu menara, di
tenagah bangunan bagian belakang, dan beratap genting. Pintu masuk gereja ada
tiga yaitu dari depan (arah barat) dan arah samping kanan-kiri (selatan-utara).
Pintu terbuat dari kayu berdaun ganda, berbentuk melengkung. Ukuran pintu gereja
cukup besar. Pada bagian utama gereja ruangan gereja tidak memiliki tiang. Disana
tertata kursi panjang peninggalan jaman Belanda. Bagian altar gereja terdapat
tembok berbentuk melengkung yang menambah keindahan dari bangunan ini.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US">Dari berbegai sumber.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Krystiadi</span></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Penggiat Budaya 2017-2019</span></span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-58019907814402436482019-04-13T08:34:00.001-07:002019-05-16T20:58:08.298-07:00GEREJA GEREFORMEERD<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTC1R-kZW6Vmex1OWfFRq4tY7FIpnvT_tSv2AhpLwHo8KSos4jZjCQFsVmKX1tym-QSpTPUU85aK6MR0f2Jcs1yF0KVn2GbtwbD6rG8Ma75P3-WVdOIfXLEnikiyllGMqTrCyq8Bgz3Mk/s1600/Gerevormeerd2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTC1R-kZW6Vmex1OWfFRq4tY7FIpnvT_tSv2AhpLwHo8KSos4jZjCQFsVmKX1tym-QSpTPUU85aK6MR0f2Jcs1yF0KVn2GbtwbD6rG8Ma75P3-WVdOIfXLEnikiyllGMqTrCyq8Bgz3Mk/s320/Gerevormeerd2.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Gereja Gereformeerd oleh masyarakat Semarang biasa disebut dengan
nama Gereja Ngaglik. Gereja Gereformeerd berdiri sejak jaman kolonial Belanda
pada awal abad ke-20. Gereja Gereformeerd
dibangun pada tanggal 27 Oktober 1918 tetapi baru diakui berbadan hukum oleh
Pemerintah Hindia Belanda sejak 18 Maret 1928. Pada mulanya bangunan asli Gereja
Ngaglik hanya bangunan gereja dan bangunan rumah pendeta. Sumber lain, mengatakan
bahwa pembangunan gereja Gereformeerd seperti yang terlihat sekarang diprakarsai oleh Pendeta Smith pada tahun
1928. Bangunan gereja lama kemudian dirombak menjadi bentuk gereja saat ini
dengan arsitek Oyen Van J Th pada tahun 1935. Pada masa itu juga terdapat penambahan
bangunan berupa gedung efata atau gedung pertemuan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sejak berdiri sampai dengan saat ini, gereja Gereformeerd telah
mengalami sejarah panjang. Pada awal perkembangannnya, gereja ini tidak hanya
dipakai orang-orang Belanda. Jemaat kristiani dari suku Jawa, Manado, Ambon,
dan Tionghoa juga diperbolehkan beribadah di tempat ini. Keberadaannya yang
sudah sejak lama menjadikan gereja ini sebagai wahana pekabaran injil pada masa
itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US">Gereja gereformeerd berdiri di atas gundukan bukit kecil seluas
5.000 meter persegi dan sanggup menampung jemaat sebanyak 400 orang. Kompleks
gereja ini terdiri dari bangunan gereja utama untuk kebaktian, satu bangunan
pastori, dan kantor Efata.</span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US">Bentuk gereja Gereformeerd memiliki bentuk unik
dengan atap menjulang tinggi menghadap ke selatan. Bangunan gereja memiliki
pondasi terbuat dari batu dengan tembok terbuat dari batu bata yang diplester
dan atapnya berbentuk segitiga dengan menara kecil di bagian depannya.
Konstruksi atapnya menggunakan rangka kayu jati dengan genting terbuat dari kayu
ulin yang biasa disebut dengan sirap. Bentuk jendela dan ventilasi ramping,
tinggi, tidak lebar tetapi besar. Pintu masuk gereja terbuat dari kayu dengan
ukuran pintu yang cukup besar dan lorong berbentuk melengkung. Di atas pintu
masuk terdapat salib besar dan menara lonceng. </span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZeQpNrktqBWg0FWG8dC0BY-IhlC120LlKAuchREP7nrJ01CIbU4G3LKpdJEbrhP9z3njBaf4K4q-VhKIVFUqyHFLkumhwHd96PPdLDG2Zp_WBtcWFSlsXMDZWrH_sAbcOC88A4h_COHQ/s1600/Gerevormeerd1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="900" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZeQpNrktqBWg0FWG8dC0BY-IhlC120LlKAuchREP7nrJ01CIbU4G3LKpdJEbrhP9z3njBaf4K4q-VhKIVFUqyHFLkumhwHd96PPdLDG2Zp_WBtcWFSlsXMDZWrH_sAbcOC88A4h_COHQ/s320/Gerevormeerd1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US">Memasuki ruang gereja terdapat
sebuah ruangan besar untuk beribadah dengan organ jaman Belanda, kursi rotan
dengan sandaran kayu untuk jemaat, altar gereja bergaya lutheris yang terbuat
dari kayu jati berbentuk melengkung di atasnya terdapay meja kecil untuk
alkitab. Gaya altar seperti ini sudah jarang ditemui di Indonesia. Kemudian di
sebelah kanan dan kiri gereja terdapat kursi majelis di atasnya terdapat 12
patung kayu berbentuk tangan dengan posisi menengadah. Sedangkan dinding gereja
dilapisi panil-panil kayu yang berfungsi sebagai interior.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUf_Drqa_QlaffJ4FxjEBx5dnVPekYEfwH9MAnpMsckuml1kV4cSCRL72-8qJtLlKzhqa9AWaFT13shnnJ8YvkBKJ2rcPpDoxyrVvr7_M9jBRdty09tcem6LIAEDaX4I3QGQAeVGi_Kek/s1600/Gerevorneerd3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUf_Drqa_QlaffJ4FxjEBx5dnVPekYEfwH9MAnpMsckuml1kV4cSCRL72-8qJtLlKzhqa9AWaFT13shnnJ8YvkBKJ2rcPpDoxyrVvr7_M9jBRdty09tcem6LIAEDaX4I3QGQAeVGi_Kek/s320/Gerevorneerd3.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Krystiadi</span></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span lang="EN-US">Penggiat Budaya 2017-2019</span></span></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-31751459618485870592019-04-12T19:54:00.002-07:002019-05-16T22:45:53.006-07:00TIWUL, GATHOT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvC2-pb4ZHFIPq08dP8r7_UhD0D7kBmUULMz64iiPKH_92vkrqBxNmw2IrM9csCfAxbLjSmUN3wOiJrb2lXfCeYrq_B4Q2COvhz5sMbI_nhnN_gvT4jrQGLk2i1QTmHJpjQtbkJi3BZFk/s1600/P_20180608_114817.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvC2-pb4ZHFIPq08dP8r7_UhD0D7kBmUULMz64iiPKH_92vkrqBxNmw2IrM9csCfAxbLjSmUN3wOiJrb2lXfCeYrq_B4Q2COvhz5sMbI_nhnN_gvT4jrQGLk2i1QTmHJpjQtbkJi3BZFk/s320/P_20180608_114817.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US" style="text-align: justify;">Masyarakat </span><span style="text-align: justify;">DIY, </span><span lang="EN-US" style="text-align: justify;">Jawa
Tengah, Jawa Timur tidak asing dengan makanan gathot dan thiwul. Kedua makanan ini merupakan</span><span style="text-align: justify;"> </span><span lang="EN-US" style="text-align: justify;">makanan khas di wilayah </span><span style="text-align: justify;">ini</span><span lang="EN-US" style="text-align: justify;">. Sampai sekarang, thiwul-gathot masih digemari dan banyak dicari masyarakat. Makanan ini biasanya banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional Jawa. Para ibu-ibu membeli makanan ini sebagai oleh-oleh untuk anak-anaknya. Oleh karena dijual di pasar-pasar tradisional, kedua makanan ini sering disebut dengan <i>jajan pasar </i>(makanan yang dibeli dari pasar). Meskipun makanan ini dijual di pasar tradisional, makanan ini sering disajikan dalam acara besar sebagai makanan khas di DIY dan Jawa. Makanan ini sering disajikan dalam acara kebudayaan, acara kedinasan, acara-acara di hotel, dll. </span><span lang="EN-US" style="text-align: justify;">T</span><span style="text-align: justify;">entu saja, cara pengemasannya tidak sekedar di<i>pincuk</i>, pengemasannya dibuat lebih bersih dan lebih baik. D</span><span style="text-align: justify;">erajat makanan ini bukan sekedar jajan pasar, tetapi telah menjadi makanan ikonik di wilayah Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Tiwul<o:p></o:p></span></b></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Tiwul yang dalam penulisan ejaan bahasa Jawa menjadi <i>t<b>h</b>iwul </i>pada jaman dahulu merupakan makanan pengganti
nasi. Pada masa penjajahan, <i>thiwul </i>merupakan makanan pokok masyarakat Jawa.
<i>Thiwul </i>dimakan bersama lauk pauk dan sayuran. Setelah jaman penjajahan, <i>thiwul
</i>masih dikonsumsi sebagian masyarakat Jawa karena tingkat ekonomi sebagian
masyarakat Jawa yang masih rendah. Namun setelah tahun 2000an, konsumsi thiwul sebagai bahan makanan pokok sudah tidak ada atau berkurang. <o:p></o:p></span><span lang="EN-US" style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Keberadaan thiwul dan gathot yang ada sejak lama, telah </span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">m</span><span lang="EN-US" style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">enjadi salah satu warisan bagi masyarakat nusantara.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Proses pembuatan
thiwul</span></b><span lang="EN-US">
adalah sebagai berikut: singkong dikupas lalu dijemur hingga kering. Singkong
kering tersebut disebut <i>gaplek</i>. <i>Gaplek </i>kemudian ditumbuk hingga halus menjadi
seperti tepung. Tepung tersebut kemudian dikukus hingga matang. Tepung ketela
yang telah matang tersebut disebut <i>thiwul</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Cara pembuatan gathot</span></b><span lang="EN-US"> berbeda
dengan thiwul. Gathot dibuat dari gaplek yang sudah kering disiram air sampai
merata. Lakukan hal tersebut antara 5-7 hari sehingga warnanya menjadi hitam.
Kemudian potong kecil-kecil sesuai selera. Langkah selanjutnya jemur singkong
tersebut sampai benar-benar kering. Kemudian kukus gathot kering tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sajikan
thiwul dan gathot yang sudah dikukus dengan parutan kelapa. Thiwul dan gathot
memiliki rasa yang khas. Rasanya manis, gurih, dengan aroma ketela yang khas.</span><span style="font-family: "calisto mt" , serif; font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "calisto mt" , "serif"; font-size: 14.0pt;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "calisto mt" , "serif"; font-size: 14.0pt;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: right;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calisto mt" , "serif"; font-size: 14.0pt;">Krystiadi</span></div>
<div style="text-align: right;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "calisto mt" , "serif"; font-size: 14.0pt;">Penggiat Budaya 2017-2019</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
</div>
<br />Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-41299346434358916352019-03-28T23:55:00.003-07:002019-04-12T23:59:29.831-07:00SAMBAL <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">(Manfaat, Sejarah Singkat, dan Cara Membuat)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsvTi4l46JIy-Gz1rjwDST_VEBSQv1ZCWKZDgE4apP2amnvYP28osRU69wLWwygXgIqrw8wHhmEOS3dzGc4S4H8a_jyKt9MJ1dlvRgCWUpjTXsK0t_1GkH3-dqqYtqtXwbLtLCm30XT2Y/s1600/Bahan+Sambal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsvTi4l46JIy-Gz1rjwDST_VEBSQv1ZCWKZDgE4apP2amnvYP28osRU69wLWwygXgIqrw8wHhmEOS3dzGc4S4H8a_jyKt9MJ1dlvRgCWUpjTXsK0t_1GkH3-dqqYtqtXwbLtLCm30XT2Y/s1600/Bahan+Sambal.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sambal bagi sebagian masyarakat Indonesia bukan sekedar menu pelengkap biasa.
Sambal menjadi menu yang harus ada dalam setiap masakan masyarakat Nusantara. Makanan akan terasa hambar, dan tidak nikmat bila tanpa sambal yang menemani. </span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Bahkan bagi masyarakat Sumatera, rasa pedas menjadi rasa paling dominan untuk masakan di sana. Artinya, sambal (rasa pedas) menjadi rasa paling penting di Sumatera. </span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Hal ini juga berlaku bagi masyarakat Jawa, Madura, Bali, dan pulau lainnya, dimana sambal menjadi pelengkap kenikmatan saat makan. </span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Banyak masyarakat Indonesia yang berkata: "saya tidak bisa makan kalau tidak ada sambalnya (rasa pedas)". Bagaimana dengan anda sendiri? Pasti suka dengan sambal juga tentunya.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Kegemaran masyarakat Nusantara akan sambal menghasilkan berbagai jenis sambal. Beberapa jenis sambal Nusantara antara lain: sambal mentah, sambal bawang, sambal terasi, sambal tomat, sambal jenggot, sambal hijau, sambal petai, sambal kecap, sambal matah, dll. Tiap sambal yang tercipta tersebut dibuat untuk menemani masakan Nusantara tertentu. Misalnya
: Sayur bening bayam ditemani sambal jenggot, sayur lodeh ditemani sambal
terasi, ayam goreng ditemani sambal bawang/mentah atau sambal petai, masakan
padang ditemani sambal hijau, dll.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Dibalik
r<span lang="EN-US">asanya yang pedas</span>, sambal memiliki banyak manfaat. Selain <span lang="EN-US">membuat orang ketagihan </span>untuk makan <span lang="EN-US">sehingga menambah porsi makan. Sambal memiliki manfaat
lain. Menurut beberapa sumber sambal mampu melancarkan sirkulasi darah, memperbaiki mood,
membuat tidur lebih nyenyak, menyehatkan jantung, menurunkan berat badan, dan
lain-lain. Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi sambal perlu dijaga. Apabila dikonsumsi terlalu banyak akan menyebabkan sakit perut, bahkan diare. Pada dasarnya, segala sesuatu yang dikonsumsi terlalu banyak menjadi tidak baik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b>Sejarah Singkat Sambal</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sambal dengan manfaatnya
yang besar dan menjadi kegemaran masyarakat Nusantara memiliki sejarah yang
panjang. Menurut laporan berjudul <span lang="EN-US"><i>Starch Fossil and the
Domestication and Dispersal of Chili Peppers </i>(Capsicum spp.L.) <i>in the Americas</i>,
hasil penelitian sekelompok ilmuwan yang dikepalai Linda Perry dari Smithsonian
Institution</span>, sambal sudah ada
setidaknya sejak 6000 tahun silam (4000 SM). Kesimpulan tersebut didasarkan
atas temuan mikrofosil bubuk cabai dalam hidangan suku Indian Zapotec.
Mikrofosil cabai ditemukan peneliti di tujuh lokasi berbeda. Penemuan dimulai
dari Kepulauan Bahama hingga selatan Peru. Orang-orang di masa itu biasa
menyimpan cabai dalam keadaan segar atau mengeringkannya terlebih dahulu untuk
kemudian menggunakannya untuk bumbu beragam masakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Penelitian lain
menyebutkan bahwa sambal juga ditemukan dalam hidangan Indian Maya. Indian Maya
adalah salah satu suku di Amerika Latin. Mereka diperkirakan mulai menciptakan
salah satu versi sambal di dunia sekitar 1.500-1000 SM. Bubuk cabai dicampur
dengan air dan bahan-bahan lain agar citarasanya lebih nikmat. Versi sambal
sederhana itu kemudian menjadi pelengkap makanan Tortilla (Sejenis roti pipih
terbuah dari jagung giling atau gandum).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Cabai bagi <span lang="EN-US">kalangan suku-suku purba di Amerika Latin memiliki posisi penting.
Dalam America’s First Cuisines, ahli sejarah makanan Sophie Dobhanzsky Coe
menulis bahwa cabai nyaris </span>ada <span lang="EN-US">di setiap tempat di Amerika Latin. Suku-suku asli nyaris tak pernah
lupa membubuhkan cabai ke dalam makanan mereka. Bagi orang-orang Aztec, cabai
adalah salah satu bentuk kenikmatan hidup. Catatan yang dibuat pendeta
Fransiscan, Bernardino de Sahagun, pada 1529 menunjukkan, ketika para pendeta
Aztec berpuasa untuk memuja para dewa, ada dua hal yang wajib dihindari: seks
dan cabai.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sejarah sambal bagi
masyarakat Nusantara sendiri sudah ada sejak abad 10. <span lang="EN-US">Arkeolog
Titi Surti Nastiti mengungkapkan bahwa cabai pada masa Jawa Kuno telah menjadi
komoditas perdagangan yang langsung dijual. Bahkan menurut Nastiti dalam teks
Ramayana dari abad ke-10, cabai juga sudah disebut sebagai salah satu contoh
jenis makanan pangan.</span><span lang="EN-US"> </span>Cabai yang dimaksud dalam teks ini ada kemungkinan
merupakan sebutan untuk cabai puyang atau atau lempuyang atau tabua bun atau
cabai jawa atau lada panjang. Cabai puyang merupakan jenis rempah yang masih
berkerabat dengan lada, dan termasuk dalam suku sirih-sirihan. <span lang="EN-US">Sensasi rasa</span> yang dihasilkan <span lang="EN-US">tentu saja berbeda. Sambal cabai
puyang memberikan sensasi hangat, sedangkan sambal cabai rawit memberikan
sensasi rasa panas terbakar.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Untuk makanan sambal
dengan bahan cabai rawit, bangsa kita harus berterima kasih kepada orang-orang
Eropa. B<span lang="EN-US">ahan utama sambal Indonesia mengandalkan cabai
rawit yang merupakan salah satu varian dari keluarga Capsicum. Tanaman ini merupakan
tanaman asli Amerika Selatan. Tanaman cabai dari Amerika tersebut bisa sampai
ke Indonesia karena dibawa oleh pelaut dari Spanyol dan Portugis pada abad 16.</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">Setelah pelaut
Spanyol dan Portugis masuk ke Nusantara pada abad 16, khazanah percabaian dan
sambal berubah sudah. Sejak saat itu, sambal tidak hanya memberikan efek hangat
seperti yang diberikan </span>sambal pada
masa sebelum orang Nusantara mengenal cabai rawit. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Pada masa
penjajahan Portugis, cabai belum diolah menjadi sambal seperti yang ada
sekarang. Baru pada masa penjajahan Belanda, sambal diciptakan oleh salah
seorang pelayan VOC yang namanya tidak diketahui hingga sekarang. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Kebanyakan
kuliner Indonesia pada masa penjajahan Belanda biasa disajikan dalam keadaan
tidak panas dan para pelayan di masa VOC saling berlomba untuk merebut hati
majikan dengan menyajikan kuliner yang bisa menggugah selera. Lalu kemudian ada
seorang pelayan yang menghancurkan cabai dan ditambahkan garam sebagai perasa.
Pelayan tersebut menyajikan cabai yang dihancurkan tersebut kepada tuannya dan
masakannya tersebut langsung disukai karena bisa membuat mata si Tuan
terbelalak akibat rasa pedas yang dihasilkan oleh cabai dan bisa membuat nafsu
makan bertambah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Setelah
itu, sambal mulai popular dan menjadi kuliner mahal yang disantap oleh
pemerintah VOC. Saking berharganya, pelayan yang mahir membuat sambal lebih
dihargai dan mendapat kehormatan khusus. Ada juga yang mengatakan kalau sambal
sebenarnya sudah ada sejak tahun 1814 karena namanya sudah muncul pada Serat
Centhini yakni manuskrip yang berisi pengetahuan agama, seni, dan ramalan.
Dalam manuskrip tersebut disebutkan ada berbagai macam jenis sambal seperti
sambal kluwak, sambal gocek, sambal trancam, dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
\</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b style="font-family: "courier new", courier, monospace; font-size: x-large;">Sambal Bawang</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Bahan :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1. Cabai 15 atau sesuai porsi dan cita rasa yang diinginkan.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">2. Bawang putih 1 siyung kadang ada juga yang menambahkan sedikit bawang merah yang sudah digoreng 1/2 matang.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">3. Garam secukupnya, usahakan garam halus.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">4. Gula pasir secukupnya.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">5. Minyak yang sudah dipanaskan sesuai selera, atau busa juga tanpa minyak.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">6. Bisa ditambahkan penyedap rasa (micin) secukupnya.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Cara membuat :</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1. Siapkan ulekan atau cowek.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">2. Haluskan cabe rawit, bawang putih. Setelah sedikit lembut tambahkan garam dan gula.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">3. Haluskan kembali sampai halus.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">4. Siramkan minyak sayur dalam keadaan panas ke dalam ulekan/cowek.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">5. Campurkan semua bahan supaya merata dan meresap.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">6. Sambal bawang siap disajikan.</span><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH1UCx3xsDVStrySHBrtJmyvv7wjuhd40-1Yrn1ukcx8US5SGn_oE_bml0logwWhQwClSWkAGDEDGqf3rQROWP8MUNW2_UaIJ7ElS06qmZ3h-jL26nQZZvk4suOIgLDtF9mIbtLwQ80H8/s1600/P_20180622_202128.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH1UCx3xsDVStrySHBrtJmyvv7wjuhd40-1Yrn1ukcx8US5SGn_oE_bml0logwWhQwClSWkAGDEDGqf3rQROWP8MUNW2_UaIJ7ElS06qmZ3h-jL26nQZZvk4suOIgLDtF9mIbtLwQ80H8/s320/P_20180622_202128.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: x-small;">(Sambal Bawang)</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b>Sambal Terasi</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Bahan-bahan:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">5 buah cabe merah</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">10 buah cabe rawit</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">4 siung bawang merah</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">2 siung bawang putih</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1 buah tomat (ada juga yang tidak memakai tomat)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1/2 sdt garam</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1 sdt gula</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1 sdt mujung terasi</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">3 sdm minyak goreng</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Cara Membuat :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1. Cuci bersih bahan yang telah disediakan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">2. Semua bahan digoreng hingga layu</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">3. Uleg kasar bawang putih, bawang merah, dan cabai. Tambahkan tomat, lalu uleg lagi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">4. Tambahkan terasi goreng dengan sedikit tambahan minyak, gula, dan garam.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">5. Uleg (haluskan) lagi semua bahan hingga halus.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">6. Sambal terasi siap disajikan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW8GaN89EUZxf295-SoNveWYa6MDOXpARmegVVWVOyFrpLWFyGXVLUsSm1OClhbE4EDsCOsRc7wGxpX1olgcGd773x9TyZXy28Yypm7rduA94EfsriWQu5ax2dRbcPMgnvGuScuK0w5Dg/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW8GaN89EUZxf295-SoNveWYa6MDOXpARmegVVWVOyFrpLWFyGXVLUsSm1OClhbE4EDsCOsRc7wGxpX1olgcGd773x9TyZXy28Yypm7rduA94EfsriWQu5ax2dRbcPMgnvGuScuK0w5Dg/s1600/index.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: x-small;">(Sambal terasi)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Krystiadi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
Penggiat Budaya Kota Semarang 2017-2019</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sumber: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><a href="https://pergikuliner.com/blog/mengenal-sejarah-asli-sambal-khas-indonesia-yang-bikin-ketagihan">https://pergikuliner.com/blog/mengenal-sejarah-asli-sambal-khas-indonesia-yang-bikin-ketagihan</a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span lang="EN-US"><a href="https://tirto.id/untuk-sambal-kita-selamanya-berutang-pada-amerika-selatan-cLrR">https://tirto.id/untuk-sambal-kita-selamanya-berutang-pada-amerika-selatan-cLrR</a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">http://gastroina.blogspot.com/2014/08/kuatkan-makanan-dan-minuman-tradisional.html </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">http://sekilassambal.blogspot.com/2015/06/sambal-bawang.html</span><o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Cookpad</span></span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-81708244415025052192018-10-11T02:43:00.004-07:002019-05-16T22:46:12.540-07:00BANCAKAN/MOMONG<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: x-large;"><b>Bancakan</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: x-large;"><b>(Wujud Doa dan Ucapan Syukur Masyarakat Jawa)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVNKFmERsvQgb84Kx_EDs-AYHrEPVcMQG0wnwSiFfZyw6RRw-5LMtOKS4keeiNgoMajkO1QpuKw8X-1PbJSZ_2xJeo1TZz3guNj6O2IKyJFHD1rG-liaZRYlii5JKWyTFa5XAM6Sk1IMc/s1600/Bancakan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVNKFmERsvQgb84Kx_EDs-AYHrEPVcMQG0wnwSiFfZyw6RRw-5LMtOKS4keeiNgoMajkO1QpuKw8X-1PbJSZ_2xJeo1TZz3guNj6O2IKyJFHD1rG-liaZRYlii5JKWyTFa5XAM6Sk1IMc/s400/Bancakan.jpg" width="398" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">(Bancakan yang sudah dibagikan kepada anak-anak)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Salah satu jenis tradisi orang Jawa yang masih hidup sampai
saat ini adalah <i>bancakan</i>. <i>Bancakan</i> berasal dari kata dasar <i>ancak </i>yang artinya tempat/wadah untuk
meletakkan nasi, sayur, dan lain-lain. Tetapi ada juga yang mengartikan bahwa <i>bancakan </i>berasal dari kata <i>bancak </i>yang berarti selamat. Tradisi <i>bancakan</i> merupakan simbol rasa syukur kepada Tuhan sebagai pencipta
dan simbol rasa syukur kepada nenek moyang yang menjadi perantara Tuhan untuk kita bisa ada di dunia. Pada awal perkembangannya, <i>bancakan</i> dipahami orang Jawa sebagai ucapan syukur kepada sang
<i>pamomong </i>atau pengasuh atau pembimbing secara spiritual. Latar belakang budaya
yang menyebabkannya karena masyarakat Jawa pada jaman dahulu percaya bahwa
setiap anak yang lahir selalu didampingi roh penjaga yang bertugas menjaga, dan
membimbing seorang anak secara spiritual. Fungsi <i>bancakan </i>selain ditujukan untuk roh
pendamping juga sebagai media untuk berdoa dan ucapan syukur kepada
Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Ada beragam <i>bancakan </i>yang berkembang di Jawa. Setiap jenis
<i>bancakan</i> memiliki tata cara yang berbeda. Macam-macam <i>bancakan </i>yang berkembang
di Jawa antara lain: <i>bancakan </i>saat lahiran bayi, peringatan <i>sepasaran</i>, peringatan <i>selapanan</i> bayi, peringatan <i>weton, bancakan</i> peringatan umur kandungan
seperti <i>mitoni, </i>dll. <i>Bancakan</i> sebagai simbol doa syukur tersebut kadang-kadang
dilaksanakan sebagai wujud syukur orang Jawa ketika terjadi peristiwa penting
seperti mau membangun rumah, setelah membangun rumah, setelah membeli mobil,
dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Pelaksanaan <i>bancakan</i>
dalam masyarakat Jawa biasanya dilaksanakan pada sore hari sekitar pukul 15.30
sampai jam 17.00 WIB. Waktu ini dipakai karena pelaksanaann <i>bancakan </i>disesuaikan
dengan waktu anak-anak sudah pulang sekolah dan merupakan waktu bermain.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Makanan
<i>bancakan </i>terdiri dari nasi; <i>gudangan</i>/urap yang terdiri dari kacang panjang,
bayam, kangkung yang dicampur dengan bumbu parutan kelapa; ditambah pisang, telur rebus,
ikan asin, karak, bumbu kedelai pedas, kadang ditambahkan tempe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Penyusunan makanan tersebut sebagai berikut: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1. <i>Tambir</i>, atau <i>tampah</i>, atau <i>ancak </i>di atasnya diberi daun
pisang yang berfungsi sebagai alas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">2. Nasi putih ditaruh di atas <i>tampah </i>dan dibentuk kerucut atau
biasa disebut <i>tumpeng</i>. Di atas <i>tumpeng </i>bisa ditambahkan tusukan
bawang merah dan cabai besar merah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">3. Sayur urap atau <i>gudangan </i>ditaruh mengelilingi nasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">4. Telor rebus, ikan asin, dan pisang ditaruh di atas
gudangan, sedangkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">5. Bumbu kedelai pedas dipisahkan karena ada anak yang tidak
suka pedas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">6. Kadang-kadang ditambahkan kerupuk nasi dan uang <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Setelah semua makanan sudah diletakkan di atas tampah. Berikut
urutan acara <i>bancakan</i> :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1. Nasi <i>bancakan </i>didoakan di dalam rumah oleh orang yang
dituakan atau orang yang berkepentingan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">2. Nasi <i>bancakan </i>dibawa keluar rumah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">3. Anak-anak di sekitar rumah dipanggil untuk datang dan
mengikuti acara <i>bancakan</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">4. Setelah anak-anak berkumpul, pemilik rumah
berdoa di depan anak-anak disambut kata amin berulang-ulang oleh semua yang hadir. Tujuan doanya biasanya supaya sehat, rejeki lancar, anak tidak nakal, dan
menitipkan kepada anak-anak sekitar untuk menjaga adik bayi yang baru lahir.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">5. Makanan dibagikan kepada anak-anak dengan ditempatkan di <i>ungkusan. </i>Isi <i>ungkusan </i>tersebut antara lain nasi, <i>gudangan</i>, ikan asin goreng, bumbu kedelai bagi
yang suka pedas, telur yang sudah diiris-iris, pisang yang diiris, tempe, kerupuk
nasi, dan kadang-kadang ditambahkan uang 1.000 atau 2.000.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">6. Setelah <i>bancakan </i>habis dibagikan, sisanya ditaruh di sumur, di
perempatan atau pertigaan jalan. Namun kebiasaan terakhir ini kadang-kadang sudah tidak dilakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Selain Jawa Tengah, tradisi <i>bancakan</i> juga berkembang di Jawa Barat. Tradisi <i>bancakan</i> bagi masyarakat Sunda
mencerminkan kebersamaan, kerukunan dan persatuan, kesetaraan bagi semua
kalangan. Aneka lauk yang disajikan dalam <i>bancakan </i>Sunda antara lain nasi
liwet, aneka lauk seperti ayam goreng, ikan goreng, tahu tempe goreng, lalapan,
urap, sambal terasi. Suku Batak juga memiliki tradisi makan bersama. Tradisi
ini disebut tradisi <i>mamlo</i> yang
berarti mengundang orang untuk datang dan makan bersama. <i>Mamboan sipangonan</i> yaitu menghantarkan makanan suka cita</span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">.</span><o:p></o:p><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Krystiadi</span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-45165769918266173872018-10-10T22:43:00.000-07:002019-05-16T22:34:43.638-07:00GEREJA BLENDUK<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b>GEREJA BLENDUK</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b>(Gereja Tertua, Icon Kota Lama)</b></span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><b><br /></b></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">
</span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfCuzH2wtFqn7LJSMEHejTH7rl_KCXPVSDyrAevLrfZPixvZKpSU5oLYukmfMHwIvTjouFnoYPJfZCZaUYni1JNC8kSVly9mBhKL2xnfsPDLCVyLgVfw3xy8Uk7VjNnXxXtICSDF2HTmo/s1600/P70620-113518.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfCuzH2wtFqn7LJSMEHejTH7rl_KCXPVSDyrAevLrfZPixvZKpSU5oLYukmfMHwIvTjouFnoYPJfZCZaUYni1JNC8kSVly9mBhKL2xnfsPDLCVyLgVfw3xy8Uk7VjNnXxXtICSDF2HTmo/s400/P70620-113518.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">(Gereja Blendug dilihat dari Jalan Letjen Soeprapto)</span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Gereja
GPIB Immanuel Semarang sering disebut dengan gereja blendug. Sebuah gereja yang
menjadi icon kota lama. Sebutan blendug diberikan masyarakat Semarang dan
sekitarnya karena gereja ini memiliki atap kubah yang besar. Masyarakat Jawa mengenal
atap kubah biasanya dipakai untuk tempat ibadah umat muslim (masjid). Sedangkan
untuk bangunan gereja biasanya menggunakan atap genting berbentuk limasan,
kampung maupun yang lainnya. Oleh karena bentuk atap yang tidak biasa bagi masyarakat
tersebut, kemudian masyarakat memberi sebutan GPIB Immanuel Semarang dengan sebutan
<b>gereja bledug</b> yang artinya gereja
yang memiliki atap <i>blendug</i> atau
melengkung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb3gEVKeptETgnTTWaGCtD3-Ob-DbDcKZrnB-fSq7sW8XUEhxDWtodlUxQvCQ7IbdHhf6MSdJ4_dOEMt26c_GynXv2iq0KE7rJKxVMNJqy93bNlEhUlljCM_pPY3qwR_Wqouum5ndQpAg/s1600/Gereja_blenduk_1920.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb3gEVKeptETgnTTWaGCtD3-Ob-DbDcKZrnB-fSq7sW8XUEhxDWtodlUxQvCQ7IbdHhf6MSdJ4_dOEMt26c_GynXv2iq0KE7rJKxVMNJqy93bNlEhUlljCM_pPY3qwR_Wqouum5ndQpAg/s400/Gereja_blenduk_1920.jpg" width="400" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">(Gereja Blendug pada masa Kolonial)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sumber: <a href="http://seputarsemarang.com/wallpaper-foto-semarang-tempo-dulu/">Seputar Semarang</a></span></div>
<div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Gereja
Blendug dibangun oleh masyarakat Belanda pada tahun 1753. Gereja ini merupakan gereja tertua di Jawa Tengah. Bentuk
gereja ini pada awalnya berbentuk rumah panggung Jawa dengan atap berarsitektur
model Jawa. Sayangnya foto dari cikal bakal gereja ini tidak ada. Pada tahun
1787 rumah panggung ini dirombak total. Tujuh tahun berikutnya diadakan perubahan
kembali. Pada tahun 1894, gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan
W.Westmas dengan menambahkan dua menara di depan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqRYvceTX9W5_lri-KgxfueNJhgF9aR9Jt8c1nWmcKfvV6Ip8xMxFuRkbMtOAjvSLUlV-lsAyimGtnYo5r7W4cDfF6tNKXsSq7efS-QznY7raPai16DdvgZZvrxkhfqrPZwKH1uH2kAH0/s1600/P71110-112936.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqRYvceTX9W5_lri-KgxfueNJhgF9aR9Jt8c1nWmcKfvV6Ip8xMxFuRkbMtOAjvSLUlV-lsAyimGtnYo5r7W4cDfF6tNKXsSq7efS-QznY7raPai16DdvgZZvrxkhfqrPZwKH1uH2kAH0/s400/P71110-112936.jpg" width="400" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">(Bagian dalam gereja Blendug dengan lantai tegel berwarna cokelat)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: 12pt;">Bagi
anda yang berkunjung ke Kota Lama Semarang, anda bisa menikmati keindahan
Gereja Blendug yang bercat dinding putih dengan kubah berwarna merah muda. Ketika
anda bersantai di Taman Sri Gunting yang asri anda bisa menikmatinya dari taman
tersebut. Anda juga bisa berfoto selfie di sekitar gereja yang indah. Gereja
yang </span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">berbentuk neo
klasik dengan kubah perunggu berukuran besar di atasnya, memiliki dua menara
tinggi, di depan pintu masuk terdapat pilar-pilar yang menambah keindahannya
dan apabila anda mengelilinginya, bentuk gereja ini berbentuk segi delapan
beraturan dengan ruang induk di tengah, tepat di bawah kubah. Apabila anda
ingin masuk dan melihat-lihat gereja ini lebih dekat, anda bisa menghubungi
petugas keamanan yang sedang bertugas di sana untuk memohon ijin masuk. Setelah
dipersilakan anda bisa memasukkan uang pon untuk mengganti leafle dan untuk
membantuk perawatan gedung. Di dalam gereja anda akan merasakan keindahan
gereja blendug lebih dekat. Ketika anda berada di bawah kubah yang besar dan
anda melihat ke atas, anda akan merasakan keindahan, kebesaran, dan kemuliaan
Tuhan. Selain itu, pada bagian balkin masih terlihat terlihat organ (orgel)
peninggalan jaman Belanda yang sudah berusia ratusan tahun. Sayang orgel ini
sudah tidak bisa difungsikan lagi sebagai pengiring saat jemaat gereja memuji
Tuhan. Bangunan ini berlantai ubin berwarna coklat tua; kursi dan mimbar masih
asli zaman Belanda; dan bentuk besi pegangan tangga sangat unik. Sampai saat
ini bangunan ini masih dalam kondisi yang baik, meskipun kadang-kadang plester
dinding mengelupas namuns segera diperbaiki oleh pihak gereja.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwLZ6LD-F_4dZGEp6yqZGqv9PZZC1xENXl_ir4eu5NxYMyphIMQj9NwXht-gRn5jNGjifCnlDgS0Lhf9KFiiWk1MUXKXyawNf5AMVCG1CzTvQtyyYuWUNdZyBXe2lwAZWRF_KuogChsyA/s1600/P71110-112418.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwLZ6LD-F_4dZGEp6yqZGqv9PZZC1xENXl_ir4eu5NxYMyphIMQj9NwXht-gRn5jNGjifCnlDgS0Lhf9KFiiWk1MUXKXyawNf5AMVCG1CzTvQtyyYuWUNdZyBXe2lwAZWRF_KuogChsyA/s400/P71110-112418.jpg" width="400" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Orgel gereja Blendug)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNGyAne3249T9JNsPT1PWwnnR8t0zHK9dawOkjBnhXLuKZ5dmkXTjrkhHnpX9aK_gY-c5UQbw2KHnBHXKpVvoFg5MLGdrZYgFty30PzkgFGRDBgsR6SYJPTgxJ9XclA2fEZFUSyhIl20A/s1600/P71110-112455.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1204" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNGyAne3249T9JNsPT1PWwnnR8t0zHK9dawOkjBnhXLuKZ5dmkXTjrkhHnpX9aK_gY-c5UQbw2KHnBHXKpVvoFg5MLGdrZYgFty30PzkgFGRDBgsR6SYJPTgxJ9XclA2fEZFUSyhIl20A/s400/P71110-112455.jpg" width="300" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">(Jendela kaca patri)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sampai
saat ini, gereja blendug masih aktif dipergunakan sebagai tempat ibadah. Jadwal
kebaktiannya tidak hanya sekali. Ibadah minggu dilaksanakan sebanyak tiga kali.
Ibadah paagi dimulai pukul 06.00, ibadah pagi berikutnya dimulai pukul 09.00
dan pada sore hari ibadah dilaksanakan pada pukul 17.00. Bila anda beraagama
nasrani dan sedang berkunjung ke Kota Lama, tidak ada salahnya bila anda juga
ikut beribadah di gereja blendug.<o:p></o:p></span></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span>
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJu83eXNwhzmKkmR6Z_KMy0HDF_gn82LNukep9Zd0mjO1sFK2VhNzh_BbBw-_JToxihSpcWLWlkDyTwwVYStXkWgkM9te8an9eG9-Zwo1h-rvns-q8Tpt_Urv5Svl0wWOajhyTUIqGkXE/s1600/gereja-blenduk-di-kota-lama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="900" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJu83eXNwhzmKkmR6Z_KMy0HDF_gn82LNukep9Zd0mjO1sFK2VhNzh_BbBw-_JToxihSpcWLWlkDyTwwVYStXkWgkM9te8an9eG9-Zwo1h-rvns-q8Tpt_Urv5Svl0wWOajhyTUIqGkXE/s400/gereja-blenduk-di-kota-lama.jpg" width="400" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Gereja Blendug tampak depan</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Foto bersumber dari <a href="https://bagaskaranova.wordpress.com/2016/12/25/3-spot-foto-terpopuler-di-kota-lama-semarang/">bagaskaranova</a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Krystiadi</span></span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Penggiat Budaya Kota Semarang</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/GPIB_Immanuel_Semarang">Wikipedia</a></span></span><br />
<br />Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-21691961937250282092018-10-07T03:58:00.000-07:002020-04-03T19:24:27.565-07:00GEDUNG SOBOKARTTI KOTA SEMAARANG<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT3ow-CEv-w0QNtsZjiuAMboMfrwGyVq9wupdE6SI5g69LtY39gjmKbmyJs2mmGPBKgHoovi9DZQvMmt2oCXBdJyKJHEztCWhxbNrkWQKNi91qzc0agYohyOjCU0m5aRfu67CsDh1V-Zo/s1600/Sobo+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="901" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT3ow-CEv-w0QNtsZjiuAMboMfrwGyVq9wupdE6SI5g69LtY39gjmKbmyJs2mmGPBKgHoovi9DZQvMmt2oCXBdJyKJHEztCWhxbNrkWQKNi91qzc0agYohyOjCU0m5aRfu67CsDh1V-Zo/s320/Sobo+1.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(Bangunan Sobokartti tampak depan)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Bangunan
Sobokarti merupakan karya Karsten kedua yang berbentuk Jawa. Bangunan pertama
adalah sebuah pendapa di komplek Istana Mangkunegara, Surakarta yang dibangun pada tahun 1923. Bangunan kedua yang dibangunnya adalah Gedung Sobokarrti ini. Bangunan Sobokartti dibangun karsten pada 1930. Pada waktu itu, bangunan
Sobokarrti bernama <i>Volkstheater
Sobokartti</i>.</span></span></h2>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"> </span></span></h2>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Permintaan pembangunan gedung Sobokarrti pada waktu itu bertujuan untuk gedung
pertunjukan dan tempat latihan berbagai macam seni tradisional. Oleh karena fungsi
bangunan ini dibangun untuk pertunjukan kesenian, Thomas Karsten kemudian melakukan kajian dan pendalaman tentang kesenian rakyat Jawa seperti wayang orang
maupun wayang kulit.</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small;"><o:p></o:p></span></span></h2>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-weight: normal;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcSwftERObKUvqBH2DuAFCjMjuPbfQht643e4A1Xr9Tpj6C2jpM1zgLBdI2INCi-ulrU1F_A_XPPrXqifV1FMq1ZJ5bp4XhGeKlXhD0aGdEhNm7E1dg8kckwvb9iwyXEVfhJ6KhMwWMzA/s1600/P70619-102946.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcSwftERObKUvqBH2DuAFCjMjuPbfQht643e4A1Xr9Tpj6C2jpM1zgLBdI2INCi-ulrU1F_A_XPPrXqifV1FMq1ZJ5bp4XhGeKlXhD0aGdEhNm7E1dg8kckwvb9iwyXEVfhJ6KhMwWMzA/s320/P70619-102946.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(Bagian dalam Bangunan Sobokarti)</span></div>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; font-weight: normal;"><br /></span></h2>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;">Thomas
Karsten kemudian membuat sebuah gedung pertunjukan teater bergaya Barat tetapi
bentuk luarnya berupa bangunan pendapa orang Jawa. Bisa dikatakan bangunan ini
bergaya “Indo-European Style” atau gaya Hindia Belanda. Seperti penuturan
pengurus harian Soboartti dan seperti yang dapat kita baca di salah satu pamflet
di Sobokartti, gedung ini memiliki pencahayaan dan tingkat akustik yang baik
untuk sebuah pertunjukan teater. Artinya, Thomas Karsten tidak main-main dalam
membuat gedung ini. Gedung ini tentu saja sudah disesuaikan dengan fungsi dan
kebutuhan dari gedung ini nantinya yaitu digunakana sebagai kegiatan kesenian maupun
tempat pertunjukan kesenian rakyat.</span></h2>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU9PBonrjukyPoX7bzaohtT59FCvsv8RRCvOIlcaFj4NSL0DRT7PmwqdjpInIptgG_iLAF7__A4cxnsIutv0nH-ib5EGkukt77xox0NZ2cv0prLfTa_dTAvZW9AZvosBSLdIebZTeSweM/s1600/P70619-102928.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU9PBonrjukyPoX7bzaohtT59FCvsv8RRCvOIlcaFj4NSL0DRT7PmwqdjpInIptgG_iLAF7__A4cxnsIutv0nH-ib5EGkukt77xox0NZ2cv0prLfTa_dTAvZW9AZvosBSLdIebZTeSweM/s320/P70619-102928.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(Atap Bangunan Sobokarti yang memungkinkan sirkulasi udara, penerangan, dan akustik yang baik)</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;">Fungsi
Sobokartti sebagai tempat pertunjukan mengalami perubahan setelah pendudukan Jepang.
Kegiatan kesenian di gedung ini sempat terhenti. Oleh militer Jepang, gedung
Sobokartti diduduki dan difungsikan sebagai markas Jepang. Otomatis, kegiatan
kesenian di gedung ini menjadi tidak ada.<o:p></o:p></span></h2>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;"> </span></h2>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;">Setelah
masa kemerdekaan, gedung Sobokarti terus berperan aktif dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Ketika terjadi pertempuran lima hari di Semarang, ada dua
belas pemuda gugur di Sobokarti. Setelah penjajahan Jepang berakhir, gedung ini
difungsikan seperti sedia kala yaitu sebagai tempat kegiatan kesenian.<o:p></o:p></span></h2>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;"> </span></h2>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;">Saat ini
gedung Sobokarti menjadi salah satu tempat di Kota Semarang yang sangat aktif
dalam kegiatan kesenian. Bukan hanya dalam penyelenggaraan lomba-lomba
kesenian, kegiatan kebudayaan, maupun pertunjukan kesenian rakyat. Tempat ini
juga dipakai sebagai sanggar kesenian. Cabang kesenian yang diajarkan mulai
dari seni tari, seni karawitan sampai seni pedalangan wayang kulit purwa.
Murid-murid yang mengikuti kegiatan ini mencapai lebih dari seratus orang mulai
dari tingkat anak-anak, remaja, sampai dewasa.<o:p></o:p></span></h2>
<div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;">Bagi anda yang berada di Kota Semarang dan ingin mengenalkan kesenian daerah kepada putra-putri anda, anda bisa datang ke Sobokartti. Jenis kesenian yang diajarkan tidak hanya kesenian tradisi, tetapi juga mengajarkan jenis kesenian kreasi baru (untuk tari), wayang padat (untuk seni pedalangan), dan seni kreasi lainnya. Pemerintah Daerah juga sering meminta sanggar Sobokartti untuk mengisi acara-acara penting yang bersifat kedinasan. Ajang ini bisa dipakai sebagai ajang unjuk kebolehan.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj560R4qb8srLzkItQA0N1oypkGwvqPDmhic_9kjamHhaQiKggZsNz5xMeHnsYSGqoX9HX4okiGYhzjRUDluOhSQvqB9Rkac5B4Esc1uRhmnxwNzeqVWp2QOL3qSVXmfzdj7Fz5irGJTgM/s1600/P70619-102857.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj560R4qb8srLzkItQA0N1oypkGwvqPDmhic_9kjamHhaQiKggZsNz5xMeHnsYSGqoX9HX4okiGYhzjRUDluOhSQvqB9Rkac5B4Esc1uRhmnxwNzeqVWp2QOL3qSVXmfzdj7Fz5irGJTgM/s320/P70619-102857.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<o:p><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">(Bangunan Sobokartti tampak depan)</span></o:p></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
</span><br />
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; font-weight: normal;">Dibalik
kemegahan dan eksistensi gedung Sobokartti di Kota Semarang terdapat sesuatu yang
cukup memperihatinkan. Di masa pembangunan yang begitu pesat di Kota Semarang,
keberadaan bangunan Sobokarti semakin tenggelan oleh pengurukan jalan di
sekitar gedung ini. Pada beberapa dekade terakhir ini, jalan Dr. Cipto
ketinggiannya selalu bertambah dan bertambahh. Akibatnya, ketinggian gedung ini
sekarang di bawah jalan. Ketika hujan datang, air dari luar bisa masuk ke dalam gedung baik dari rembesan maupun dari luapan
air pelatarannya. Untuk mengatasi banjir di gedung ini, pengurus Sobokartti biasanya memompa air yang
berada di dalam gedung dengan mesin pompa air.</span></h2>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-weight: normal;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-weight: normal;">Web Sobokartti: Klik <a href="https://sobokartti.wordpress.com/">Disini</a></span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Berikut Lokasinya:</span><br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="450" src="https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m10!1m8!1m3!1d495.0367277988771!2d110.43422614016447!3d-6.974619319351958!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1545791245361" style="border: 0;" width="600"></iframe>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Krystiadi</span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penggiat Budaya Kota Semarang</span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud.</span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-29196775781085699022018-08-17T08:38:00.001-07:002020-04-03T19:17:02.513-07:00KETUPAT & OPOR AYAM (Sejarah dan Maknanya)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxsZes9a_Y4AJZA0kc7TNe2Dm-345tnrqI0QfCAW29J2JEQDx0n05iRIseTd2UNWun2UwiRlDHUJ6xhMucq4RwrmtoCA3kRgZhMbNNifC_ipi9Rx_mQUBNshyFF4RVuSudnEPTHFUBcqQ/s1600/Ketupat+Opor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><img border="0" data-original-height="472" data-original-width="839" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxsZes9a_Y4AJZA0kc7TNe2Dm-345tnrqI0QfCAW29J2JEQDx0n05iRIseTd2UNWun2UwiRlDHUJ6xhMucq4RwrmtoCA3kRgZhMbNNifC_ipi9Rx_mQUBNshyFF4RVuSudnEPTHFUBcqQ/s320/Ketupat+Opor.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Ketupat dan sayur opor ayam identik dengan perayaan hari
raya Idul Fitri di Nusantara. Makanan dan sayur ini selalu melengkapi perayaan
Idul Fitri setiap tahunnya, baik di kota maupun di desa. Mulai dari Aceh sampai NTT. Bagi masyarakat Indonesia, perayaan Idul Fitri terasa belum lengkap tanpa ada ketupat sayur. Meskipun banyak kue, makanan, dan minuman banyak tersedia, kurang afdol tanpa makanan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Keberadaan ketupat opor dalam perayaan Idul Fitri sampai
saat ini telah melewati perjalanan panjang. Siapakah yang menciptakan ketupat
sampai saat ini belum diketahui. Tetapi, makanan ketupat pada khususnya telah
menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Keberadaan ketupat diyakini telah ada
sejak jaman Hindu-Budha. Pada awal perkembangannya, ketupat dipasang di depan
pintu dengan tujuan sebagai sesaji kepada
sanak saudara/keluarga yang telah meninggal. Jumlah ketupat yang digantung
menyesuaikan jumlah keluarga yang telah meninggal. Ada kepercayaan lain mengatakan
bahwa ketupat yang dipasang di pintu bertujuan untuk tolak balak. Ada juga yang
berpendapat bahwa ketupat di gantung di depan pintu merupakan simbol ucapan
syukur kepada Dewi Sri sebagai Dewi kesuburan dan kemakmuran karena padi/beras
identik dengan Dewi Sri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Ketupat menurut H.J. de Graaf dalam <i>Malay
Annal</i> merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa
pemerintahan Demak yang dipimpin Raden Patah awal abad ke-15. De Graaf menduga
kulit ketupat yang terbuat dari janur berfungsi untuk menunjukkan identitas
budaya pesisiran yang ditumbuhi banyak pohon kelapa. Warna kuning pada janur
dimaknai oleh de Graff sebagai upaya masyarakat pesisir Jawa untuk membedakan
warna hijau dari Timur Tengah dan merah dari Asia Timur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Pendapat H.J. de Graaf sejalan dengan pendapat lain yang
mengatakan bahwa ketupat dalam tradisi lebaran telah berkembang sejak jaman
kerajaaan Demak. Makanan yang sudah dikenal masyarakat jawa dan sudah membudaya
sejak lama ini digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam ke
tanah Jawa. Perayaan lebaran ketupat biasanya dilaksanakan pada tanggal 8
Syawal atau sepekan setelah hari raya Idul Fitri dan enam hari berpuasa Syawal.
Selain tradisi tersebut, juga ada tradisi menghantar ketupat pada saat hari
raya Idul Fitri dan telah menjadi makanan dalam tradisi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Ketupat dan sayur opor sebagai bagian dari perayaan Idul
Fitri memiliki makna yang mendalam. Kupat merupakan para frase dari <i>ngaku lepat </i>artinya mengakui kesalahan.
Janur merupakan kependekan dari <i>jatining
nur </i>yang diartikan cahaya yang sejati. Beras yang dimasukkan dalam anyaman
ketupat menggambarkan nafsu duniawi. Jadi ketupat dapat diartikan sebagai memohon
ampun atas nafsu dunia yang ada dalam diri dengan setulus hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Bentuk persegi dari ketupat oleh sebagian masyarakat Jawa
diartikan sebagai <i>keblat papat lima
pancer</i> yaitu empat penjuru mata angin dan yang kelima sebagai pusatnya.
Maknanya adalah ada berbagai arah di dunia (utara, timur, selatan, dan barat),
namun tetap memiliki satu pusat yaitu Tuhan. Makna filosofisnya adala kemana
pun manusia melangkah ke berbagai mata angin, ia tidak boleh melupakan pusatnya
yaitu Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Rumitnya anyaman janur untuk membuat ketupat merupakan
simbol dari kompleksitas masyarakat Jawa. Anyaman yang saling terhubung dan
melekat merupakan anjuran bagi seseorang untuk melekatkan tali silutaruhahmi
tanpa melihat perbedaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Santan opor yam sendiri memiliki makna. Santan dinalogikan dengan kata
pangapunten yang artinya pengampunan, meminta maaf. Rangkaian makna tersebut
memiliki arti yang mendalam dalam sebuah tradisi Idul Fitri. Budaya yang
diciptakan Sunan Kalijaga sampai saat ini masih berlangsung. Setelah
melaksanakan sholat Id, orang yang lebih muda biasanya menghantar ketupat
sebagai permohonan maaf dan makanan ini selalu disajikan. Maknanya jelas,
sebagai simbol permohonan maaf.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Krystiadi</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penggiat Budaya Kota Semarang</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">PB Semarang</span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span>
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="https://historia.id/modern/articles/mengunyah-sejarah-ketupat-Pdag6">Historia</a></span></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12pt;"><a href="https://www.kompasiana.com/alwayscahyo/577b31986c7a61db038b4573/kenapa-setiap-lebaran-ada-ketupat-opor-ayam?page=all">Kompasiana</a></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><a href="http://travel.tribunnews.com/2018/06/13/tak-pernah-absen-ini-alasan-kenapa-opor-dan-ketupat-selalu-ada-kala-lebaran?page=all&_ga=2.49590756.359558960.1534316046-953600877.1524553769">Tribunnews</a></span><br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kata kunci:</span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">ketupat, ketupat dan opor ayam, sayur opor ayam, makna ketupat, makna ketupat dan opor ayam, sejarah ketupat, makanan tradisional Jawa, makanan tradisional, makanan idul fitri, filosofi ketupat, resep ketupat, resep opor ayam.</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-71218822859568041812018-08-15T10:03:00.001-07:002019-02-08T20:45:09.894-08:00MUSEUM MANDALA BHAKTI<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUfSahQTzLy5yS_zNzmL6itJ8DHz4lDxmavR5YR-X7HvDrsSNfqLennCsoBrhAzAqgJA0Dq8VAwvvsPrygPZaVGwdqm8hc8zgNwyKCEHU_8GO9Rmzgqqpd3JkIo8vSTcym0QFMolBztUc/s1600/Museum+Mandala+Bhakti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1209" data-original-width="1600" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUfSahQTzLy5yS_zNzmL6itJ8DHz4lDxmavR5YR-X7HvDrsSNfqLennCsoBrhAzAqgJA0Dq8VAwvvsPrygPZaVGwdqm8hc8zgNwyKCEHU_8GO9Rmzgqqpd3JkIo8vSTcym0QFMolBztUc/s320/Museum+Mandala+Bhakti.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Bangunan museum Mandalabhakti diperkirakan dibangun sekitar 1930
dan dirancang oleh arsitek Belanda I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan Van
Leeuwen.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Pada awalnya, bangunan ini digunakan untuk <i>Raad van Justitie</i>
atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Kemudian pada
masa penjajahan Jepang, gedung ini dirampas dan digunakan sebagai Markas Polisi
Militer (Ken Pei Tai). Setelah proklamasi kemerdekaan, gedung ini terus
mewarnai perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tahun 1950-an bangunan ini digunakan
oleh Kodam sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II dan pada tahun
1985 resmi digunakan untuk museum militer. Isi museum ini antara lain menyimpan
koleksi tentang data, dokumentasi, dan persenjataan TNI baik yang tradisional
maupun modern.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Apabila anda jalan-jalan di sekitar bundaran Tugu Muda, silakan mampir ke museum ini. Lokasi museum ini sangat strategis dan mudah dijangkau. Apabila anda ke Lawang Sewu atau kawasan Tugu Muda, anda bisa menyeberang sedikit ke arah selatan. Di museum ini anda tidak hanya menikmati bangunan bersejarahnya, tetapi juga senjata-senjata, dan dokumentasi perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa kita.</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Jas Merah (Jangan Sampai Melupakan Sejarah)</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; text-align: center;"><br /></span>
<br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; text-align: center;">Lokasi:</span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="450" src="https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m10!1m8!1m3!1d15840.82977452679!2d110.4088721!3d-6.9848272!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1539141657861" style="border: 0;" width="600"></iframe><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Krystiadi</span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Penggiat Budaya Kota Semarang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud</span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-57685273618897174872018-08-13T00:31:00.000-07:002018-12-25T19:03:02.969-08:00RUMAH ADAT CILACAP<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4AMLTtRO4d-04d3IMi80ly91mfhHjv7PK3ricT9kTW1wMh2rjsoFi7gG-da7EM31NHLBsnrjkalzp7algCr-zfF1W3yhfHuOPrZJy-s7d8okGo51gmuBlsTpTcOfHcJrJVltEfS9GpvQ/s1600/P80606-140559.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4AMLTtRO4d-04d3IMi80ly91mfhHjv7PK3ricT9kTW1wMh2rjsoFi7gG-da7EM31NHLBsnrjkalzp7algCr-zfF1W3yhfHuOPrZJy-s7d8okGo51gmuBlsTpTcOfHcJrJVltEfS9GpvQ/s320/P80606-140559.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Rumah Adat Kota Cilacap dilihat dari depan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Photo diambil di Taman Maerakaca, Semarang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Desain rumah adat Cilacap seperti rumah adat Jawa lainnya. Bentuk dan filosofinya juga mirip dengan rumah adat Jawa. Hal ini tidaklah
mengherankan karena Kabupaten Cilacap masih masuk dalam wilayah budaya Jawa baik budaya Banyumasan, DIY, maupun Jawa Tengah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Rumah adat Cilacap menurut beberapa sumber di internet disebut dengan Bandung
Tikelan. Nama ini berasal dari kata <i>Bandungan</i>
dan <i>Tikelan</i>. <i>Bandungan</i> berarti dua bangunan rumah yang digabung sehingga menjadi
satu rumah sehingga berukuran besar. <i>Tikelan</i>
berasal dari kata dasar <i>tikel</i> yang
berarti berlipat ganda. <i>Tikelan</i> berarti
berbiaya ganda atau berbiaya besar. Jadi, rumah <i>Bandung Tikelan</i> adalah dua bangunan rumah besar yang digabung
menjadi satu sehingga menjadi sebuah bangunan yang megah dan besar dimana biaya
untuk </span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: 12pt;">membuatnya juga besar.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIF339vyC0I_Zj1NK7yFdbfygmsyG4rMtN6fnUPpVDg_VTpY5_ihzg9t_i_KJYIqiWdTOJw3Z97hGySZ7ktHAnpoHNEzb8412otOdVANb9xsum4RA71-C1QVs-bW0iEAlZ814rU1yPMc4/s1600/P80606-140622.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIF339vyC0I_Zj1NK7yFdbfygmsyG4rMtN6fnUPpVDg_VTpY5_ihzg9t_i_KJYIqiWdTOJw3Z97hGySZ7ktHAnpoHNEzb8412otOdVANb9xsum4RA71-C1QVs-bW0iEAlZ814rU1yPMc4/s320/P80606-140622.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Rumah Adat Kab. Cilacap dilihat dari samping</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;">Photo diambil di Taman Maerakaca, Semarang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Rumah adat Cilacap yang
berada di Taman Maerakaca terdiri dari dua bangunan besar. Dilihat dari
bentuknya, rumah adat ini masuk ke dalam bentuk bangunan rumah induk. Sebuah bangunan yang terdiri dari <i>pendhapa</i> dan <i>dalem</i>. Bangunan depan
merupakan bangunan pendhapa dengan atap bentuk Joglo agak runcing atau lancip.
Bagian pendhapa memiliki empat tiang utama yang disebut dengan saka. Ukuran
pendapanya juga sangat besar. Antara pendapa dan dalem terdapat sebuah ruang
terbuka yang memisahkan. Ruangan ini mirip dengan pringgitan. Bagian rumah
belakang terdiri dari omah jero dan senthong. Bentuk atap bagian ndalem juga
berbentuk joglo namun ukurannya relatif lebih kecil. Bahan baku untuk membuat
rumah adat Cilacap ini sebagian besar dari kayu.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEllkeQeicbVarog6ot64zRT1rbB60LoJjF67laoUR1vR3lp_LNZ65taUMztWrk36ezEjtHQNbdXRs3QNu1D8IW4dHIEzC_XD-xtnQemA14FhjjtpDy26XTLk1uSc2hPK2bOP9ChvZSv4/s1600/P80606-140648.jpg" imageanchor="1"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEllkeQeicbVarog6ot64zRT1rbB60LoJjF67laoUR1vR3lp_LNZ65taUMztWrk36ezEjtHQNbdXRs3QNu1D8IW4dHIEzC_XD-xtnQemA14FhjjtpDy26XTLk1uSc2hPK2bOP9ChvZSv4/s320/P80606-140648.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Bagi anda yang ingin menikmati berbagai rumah adat yang ada di Jawa Tengah, anda bisa berkunjung ke Taman Maerakaca Kota Semarang. jaraknya tidak jauh dengan kota Semarang. Selain berbagai anjungan rumah adat, Taman ini juga menyediakan tempat bersantai, ada taman bakau. Apabila anda berniat ke tempat ini, ada baiknya anda menyiapkan bekal makanan dan minuman karena area Taman Maerakaca ini sangat luas. Apabila sudah capek berkeliling, anda bisa beristirahat di warung-warung sekitar Taman Maerakaca. Selamat menikmati berbagai jenis rumah adat Jawa Tengah di Taman Maerakaca Semarang.</span></span><br />
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span>
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="450" src="https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m14!1m12!1m3!1d1980.2062873369227!2d110.38590367906139!3d-6.960561354610134!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1539304269187" style="border: 0;" width="600"></iframe>
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span>
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span><br />
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Krystiadi</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Penggiat Budaya Kota Semarang</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">PB Semarang</span></span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-67197098451773998012018-08-12T20:32:00.000-07:002019-09-23T20:24:27.064-07:00CAPING (Sekilas Caping Jawa dan Negara-negara Tetangga)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYz9oKqRRRfINsouaB8P7OvhragXyKGgs8B4pFuH_NDEcuyLwNSQX6ZB-0HUYP12ieqi0OvHfC-khA2ahOcrmJsUyFmlX3xPLIhjIc40fE64UZ3_IgJtgrZLEC9u2OsI2XTAQnoy1jKAo/s1600/Caping.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><img border="0" data-original-height="590" data-original-width="785" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYz9oKqRRRfINsouaB8P7OvhragXyKGgs8B4pFuH_NDEcuyLwNSQX6ZB-0HUYP12ieqi0OvHfC-khA2ahOcrmJsUyFmlX3xPLIhjIc40fE64UZ3_IgJtgrZLEC9u2OsI2XTAQnoy1jKAo/s320/Caping.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Foto diambil di lingkungan Balai Kota Semarang pada saat acara Dugderan Semarang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><span style="font-size: large;">Caping adalah sejenis topi berbentuk kerucut
yang umumnya terbuat dari anyaman bambu. Caping ada juga yang terbuat dari daun
pandan atau sejenis rumput, dan daun kelapa. Caping sebagai hasil kebudayaan
masyarakat Jawa mewarnai kehidupan orang Jawa sejak lama. Caping biasanya
dipakai oleh para petani untuk melindungi kepala dari terik sinar matahari dan
hujan. Selain itu, caping telah menginspirasi banyak seniman dan budayawan
untuk membuat karya. Penutup kepala jenis caping ini ternyata tidak hanya
ditemukan di Jawa saja, tetapi juga ditemukan di Cina, Korea, Jepang, Asia
Tenggara tetapi memiliki bentuk yang berbeda.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Di Cina daratan dan Taiwan, caping disebut dǒulì; di Jepang, disebut sugegasa; di Korea disebut satgat dan sebagian besar dipakai
oleh petani dan Budha biarawan; Di Filipina, disebut Salakot atau
saklat dipakai oleh petani dan bangsawan dibuat dengan perhiasan atau
terbuat dari kerang penyu dan penambahan tombak yang tajam di atas; di
Kamboja, topi caping disebut do'un; sedangkan di Vietnam disebut Non La.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Perlu kita ketahui bahwa, di Vietnam, derajat caping diangkat menjadi pakaian khas di sana.</span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"> </span></span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Di Vietnam, non la sendiri berarti topi daun atau topi kerucut. Bentuk non la Vietnam berupa kerucut dengan ukuran yang lebih langsing dari caping Indonesia. Bahan Non La adalah daun palm atau daun lontar. <span style="line-height: 115%;">Pada jaman dahulu </span>Non Lasebagai simbol kaum buruh, pedagang, dan petani di Vietnam. </span></span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5PKqSawc5VSZmanPn-qgVWJ-MRm7Zn8gu33BHgc6ukzX8h0SeNpP-DkHYOxHXFneANHHW6-SAIlnnRJfe9jQG-hb0jhGFHn1vSIX6lrRYVt3RBEigalU6UCzlvfSGYI2lDQomN5z9YEY/s1600/Krystiadi.+Non+La.Merdeka.com.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5PKqSawc5VSZmanPn-qgVWJ-MRm7Zn8gu33BHgc6ukzX8h0SeNpP-DkHYOxHXFneANHHW6-SAIlnnRJfe9jQG-hb0jhGFHn1vSIX6lrRYVt3RBEigalU6UCzlvfSGYI2lDQomN5z9YEY/s320/Krystiadi.+Non+La.Merdeka.com.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Photo diambil dari laman: merdeka.com</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Sekarang, caping Vietnam ini derajatnya berubah. Non La saat ini menjadi bagian dari kostum nasional Vietnam bahkan menjadi ikon wisata di negara ini. Non la terkenal karena hiasan
romantis, gambar tangan, kalimat indah berupa puisi Huế dikenal dengan non Bai Tho (
harfiah : topi kerucut puisi ). </span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Para wisatawan yang datang ke Vietnam biasanya ditawari dan disuguhi caping sebagai oleh-oleh. Tidak menutup kemungkinan, para wisatawan mancanegara tersebut selalu membawa caping sebagai souvenir.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbaBeDObAAgX34IVn08D79GZHQ_d3c8NmXEWN8_gWZfRbYKd7u9rM9g-J6dNhjG0mILMJ64VUNfPiS3kRT5VAciho0iq-Ir-92KsMDPw-tJSxXB2UD178qijU8AehEsN9Ka65CAItnWgs/s1600/Krystiadi.Non+La.Yeppopo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbaBeDObAAgX34IVn08D79GZHQ_d3c8NmXEWN8_gWZfRbYKd7u9rM9g-J6dNhjG0mILMJ64VUNfPiS3kRT5VAciho0iq-Ir-92KsMDPw-tJSxXB2UD178qijU8AehEsN9Ka65CAItnWgs/s320/Krystiadi.Non+La.Yeppopo.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: 12pt;">Sumber: Yeppopo</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">K</span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">eberadaan caping di Indonesia sampai saat ini belum seperti di Vietnam. </span><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"> Caping masih dianggap sebagai barang kuno, ketinggalan jaman. Masyarakat Jawa lebih suka menggunakan topi karena terlihat lebih keren, modern, dan gaul. Alasan-alasan klasik tersebut yang menjadi alasan utama tidak digunakannya caping sebagai penutup kepala, meskipun caping sebenaranya lebih safety dibanding topi.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></span>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Di Jawa, fungsi caping masih terbatas dipakai oleh para petani atau dipakai ketika ada pawai budaya seperti </span><a href="http://visitjavacs.blogspot.com/2018/07/dugderan-semarang.html" style="font-family: "courier new", courier, monospace;">dugderan</a><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">, acara MOPD sekolah maupun Universitas, dll.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Caping Jawa bila dibandingkan dengan caping dari Vietnam sebenarnya memiliki kualitas yang lebih bagus. Caping Jawa lebih kuat, lebih tebal, lebih dapat melindungi kepala dibanding caping Vietnam. Sayangnya, masyarakat kita belum melirik caping sebagai produk wisata, sebagai identitas wisata di Jawa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Sumber:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.merdeka.com/foto/dunia/705008/20160511034643-mengenal-non-la-topi-caping-simbol-kaum-buruh-di-vietnam-005-isn.html" style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Merdeka</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Wikipedia</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><a href="https://www.kaskus.co.id/thread/529817563fcb175c2900009b/non-la-caping-kenegaraan-vietnam/">Kaskus</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://www.kompasiana.com/lakeisha/550dd01fa33311c81c2e3dbb/non-la-vietnam-dan-caping-indonesia-mana-yang-terkenal"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Kompasiana</span></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><a href="https://yeppopo.wordpress.com/2010/09/11/infofancamphoto-g-dragon-memakai-topi-petani/">Yeppopo</a></span><br />
<br />
Krystiadi<br />
Penggiat Budaya Kota Semarang, PB Kota Semarang</div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-15791693031672335452018-08-11T05:27:00.001-07:002019-09-23T19:56:37.511-07:00CENIL (Cara membuat Cenil)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI373z7nlgqtR89lM5rguNF-_0dZli5cq4r32SFlzJFOI9KbyOXxgM5mKEFwa24c4NyuZyq-eNB5b9TnvGQMo2NnyCBxWSmUXCTH2fclZFCyreYERvXixav0bYFmafHZex8cyljwNaMFc/s1600/Cenil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="590" data-original-width="785" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI373z7nlgqtR89lM5rguNF-_0dZli5cq4r32SFlzJFOI9KbyOXxgM5mKEFwa24c4NyuZyq-eNB5b9TnvGQMo2NnyCBxWSmUXCTH2fclZFCyreYERvXixav0bYFmafHZex8cyljwNaMFc/s320/Cenil.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Jajanan adalah makanan yang banyak
ditemukan di pasar, pinggir jalan dan dijajakan dalam berbagai bentuk, warna,
rasa, serta ukuran sehingga menarik minat dan perhatian orang untuk membelinya.
Jenis makanan jajanan digolongkan dalam tiga jenis yaitu makanan jajanan yang diporsikan, jajanan berbentuk panganan, dan makanan jajanan dalam
bentuk minuman. Jawa Tengah memiliki beragam makanan tradisional, salah satunya
adalah cenil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Cenil merupakan jajanan yang sudah ada
sejak lama dan cukup disukai oleh masyarakat. Jajanan ini masuk dalam kategori
jajan pasar karena biasanya dijumpai di pasar-pasar tradisional di Jawa. Cenil memiliki bentuk lonjong, bertekstur kenyal agak lengket, rasanya gurih yang berasal dari tepung ketela dan rasa manis yang berasal dari taburan gula pasir. Makanan Cenil biasanya memiliki warna putih, hijau, merah muda. Cara penyajiannya biasanya menggunakan pincuk
daun pisang dan di atasnya ditaburi parutan kelapa yang menambah rasa gurih, dan taburan gula yang menambah rasa manis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Menurut beberapa sumber di internet,
cenil pada awalnya berasal dari daerah Pacitan. Jaman dahulu cenil merupakan
makanan alternatif masyarakat Pacitan karena terjadi kelangkaan bahan baku
beras sehingga masyarakat pacitan berfikir untuk mengolah ketela menjadi sebuah
makanan. Saat itu masyarakat berhasil membuat sebuah makanan yang di sebut
dengan cenil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: large;">Cerita mengenai kapan dan dimana cenil pertama kali dibuat sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Tetapi diyakini bahwa makanan ini merupakan makanan yang diciptakan oleh orang Jawa dan menjadi jajanan masyarakat Jawa sejak lama. Meskipun cenil merupakan makanan tradisional atau jadul, tetapi makanan ini masih banyak diburu oleh pecinta kuliner. Selain cenil, jajanan pasar yang dijual berbarengan dengan cenil adalah gathot, thiwul, grontol, lupis, dan gethuk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: large;"><b>Bahan untuk membuat kue cenil :</b><o:p></o:p></span></div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">400 gram tepung kanji (dilarutkan dg 60 ml air)<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Pewarna makanan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">1 sdt garam<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">215 ml air<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">8 – 10 lembar daun pandan, potong-potong<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">6 sdm gula pasir<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">½ butir kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">2000 ml air untuk merebus<o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: large;"><b>Cara pembuatan :</b><o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Pertama, memasak air dan garam sampai mendidih.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Setelah itu memasukkan larutan tepung kanji sambil
terus diaduk agar adonan mengental. Angkat.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Aduk lagi adonan sampai mengental rata dan adonan
menjadi dingin.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Lalu mencampurkan sisa tepung kanji sedikit demi
sedikit.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">menguleni adonan sampai rata. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Kemudian adonan dibagi menjadi 3 bagian.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Setiap bagian diberi warna yang berbeda agar menarik.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Mengambil 1 sendok makan adonan dari setiap warna.
Kemudian rekatkan setiap adonan menjadi satu.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Gulung dan bentuk bulat/lonjong. Bisa juga dibentuk
memanjang lalu dipotong-potong.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Kini rebus air dan daun pandan dengan api kecil. Jangan
lupa untuk menutup pancinya, sampai aroma pandan meresap.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Lalu daun pandan dibuang. Kemudian masukkan adonan yang
sudah dipotong-potong tadi.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Lalu dimasak sampai adonan mengapung. Angkat dan
tiriskan sebentar.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Kemudian gulingkan kue cenil ke dalam parutan kelapa.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Taburkan gula pasir di atasnya.</span><span style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12.0pt;"><a href="http://edeniap.blogspot.com/2015/12/makanan-khas-daerah-kue-cenil.html">http://edeniap.blogspot.com/2015/12/makanan-khas-daerah-kue-cenil.html</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12.0pt;"><a href="https://www.jogjaland.net/cenil/">https://www.jogjaland.net/cenil/</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12.0pt;"><a href="https://edoc.site/cenil-pdf-free.html">https://edoc.site/cenil-pdf-free.html</a>
<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Krystiadi</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Penggiat Budaya Kota Semarang</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">PB Kota Semarang</span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-64553195068696671802018-08-03T20:32:00.000-07:002019-09-23T20:20:41.404-07:00LUMPIA SEMARANG<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: x-large;">LUMPIA GANG LOMBOK</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">(Sekilas Sejarah Makanan Khas Semarang Bercitarasa Jawa-Cina dan Persebarabbta)</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjak5o7OTCyIs2Dv1WLE3C20ts4QPT6Uf_zdW2zPjCVTc5WmwNfUgSbcx0hDhYmE61RdMo2tCiwFBSuEhorLKzXuwFvND6MPxbp7A4TjSUvXsCqycwnuvm5UC4hDi5EGEraN63sWgKcGEk/s1600/Lumpia+1+Krystiadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="798" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjak5o7OTCyIs2Dv1WLE3C20ts4QPT6Uf_zdW2zPjCVTc5WmwNfUgSbcx0hDhYmE61RdMo2tCiwFBSuEhorLKzXuwFvND6MPxbp7A4TjSUvXsCqycwnuvm5UC4hDi5EGEraN63sWgKcGEk/s320/Lumpia+1+Krystiadi.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large; text-align: justify;">Lumpia sering
disebut dengan lunpia. Lumpia merupakan makanan semacam rollade yang berisi
rebung, telur dan daging ayam atau udang. Makanan ini terdiri dari lembaran
tipis tepung gandum yang dijadikan pembungkus isinya. Isi lumpia berupa campuran
rebung, telor, daging udang, seafood, atau ayam. Cara penyajiannya ada yang
digoreng dan ada juga basah.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Makanan ini
berasal dari Cina dan menyebar sampai ke Indonesia. Cita rasa lumpia yang
nikmat membuat jenis makanan ini tidak hanya dikenal di Cina dan Indonesia
saja. Makanan semacam ini juga dikenal di Asia,Amerika, Eropa. Dimana masing-masing
negara memiliki nama yang berbeda dan dengan bahan yang bervariasi. Di Amerika
Serikat makanan semacam ini dikenal dengan nama Egg rolls, di barat lumpia goreng dikenal dengan
spring rolls sedangkan lumpia basah disebut summer rolls. Di Vietnam makanan semacam ini disebut Cha
Gio dengan isian soun, jamur kuping, ubi, dan wortel. Selain itu di Vietnam juga mengenal goi cuon dengan isian sayur mentah, bihun tawar, timun,
selada, miint, daging babi kukus, dan udang rebus. Di Filipina disebut lumpiang
turon dengan isian berupa buah seperti nangka, pisang. Cara penyajiannya dengan
taburan gula halus atau disiram madu. Di Malaisia dan Singapura memiliki popiah
dengan isi bengkuang, telur orak-arik, tahu, tauge, udang rebon. Korea Selatan
disebut Chungwon dengan isian soun, jamur dan dibumbui kecap, gula merah, dan
saus tiram. Di Australia dikenal Chiko roll. Bisa dikatakan semua varian
tersebut merupakan perkembangan dari makanan tradisional Cina yang sudah
diadaptasikan dengan rasa dan budaya setempat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Lumpia sebagai
makanan khas Semarang memiliki karakter seperti lumpia di negara lain. Makanan lumpia Semarang sendiri telah
diadaptasikan sesuai lidah Indonesia, mulai dari bahan, tata cara, dan rasanya.
Rasa dari lumpia Semarang pun menjadi istimewa. Menurut penuturan para
penggemarnya, lumpia Semarang merupakan perpaduan rasa Tionghoa dan rasa
Indonesia. Proses adaptasi tersebut tentu saja tidak berjalan dengan cepat dan
datang dengan tiba-tiba.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Makanan lumpia dipelopori
oleh keluarga yang berada di Gang Lombok Semarang. Keistimewaan lumpia Gang
Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya adalah racikan rebungnya tidak berbau,
juga campuran telur dan udangnya tidak amis.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Sejarah mengenai
lumpia gang lombok dimulai pada abad ke-19. Ada seorang yang berasal dari
Fujian yang bernama Tjoa Thay Joe memutuskan tinggal di Semarang. Ia mulai
membuka bisnis makanan khas Tiong Hoa berupa makanan pelengkap berisi daging
babi dan rebung. Tjoa Thay Joe kemudian bertemu dengan mbak Wasih, seorang Jawa
yang berjualan makanan yang hampir sama, tetapi isinya kentang-udang dengan
rasa manis.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Seiring waktu
berjalan, mereka saling jatuh cinta kemudian menikah. Bisnis yang mereka
jalankan akhirnya dilebur menjadi satu dengan sentuhan-sentuhan perubahan yang
malah makin melengkapi kesempurnaan rasa makanan. Isi dari kulit lumpia diubah
menjadi ayam atau udang yang dicampur dengan rebung serta dibungkus dengan
kulit lumpia. Keunggulannya adalah udang dan telurnya yang tidak amis,
rebungnya manis, kulit lumpia yang renyah jika digoreng. Rasa yang demikian
menimbulkan sebuah cita rasa baru, perpaduan cita rasa Jawa dan Tiong Hoa.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Jajanan ini pada
waktu itu biasanya dipasarkan di pasar malam Belanda bernama Olympia Park. Oleh
karena itulah makanan yang dijajakan di Olympia ini dikenal dengan nama lumpia.
Sebuah peleburan kata olympia menjadi lympia kemudian menjadi lumpia atau
lunpia. Usaha Tjoa Thay Joe dan Wasih tersebut akhirnya menjadi besar dan diteruskan
oleh putra-putrinya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Dewasa ini,
terdapat enam jenis lumpia dengan cita rasa yang berbeda. Aliran <b>pertama</b> adalah Gang Lombok (Siem Swie
Kiem), <b>kedua</b> aliran jalan Pemuda
(almarhum Siem Swie Hie), dan <b>ketiga</b>
aliran jalan Mataram (Alm. Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu
keluarga Siem Gwan Sing Yjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal
pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe-Wasih. Aliran <b>keempat</b>
adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda. Aliran <b>kelima</b> adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang
membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar. Aliran
terakhir adalah lumpia Jalan TanggaMus (Ny. Mechtildis Tyastresna Halim) lumpia
nya bulat-bulat dan gurih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Generasi
tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia
melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok
11.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: large;">Berikut adalah warung Lumpia Gang Lombok yang Legendaris. Ketika anda berada di warung ini, anda akan merasakan sensasi yang berbeda. Mulai dari penyajiannya yang menggunakan besek, kemudian cara memasaknya yang masih mengikuti cara memasak garis keturunan, sampai pelayanan yang masih sederhana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMk8j2Qb5TGL45tgBJ4XCmeR-BdwcJW0w-yF4bQfxn0IvKGI9-52w-KAglCru-nnz0XPjtJIwNjWCXooj3oprf5IyAnpePZGNKD_5n39o8OhUiH1mIQSDK7QkFjeiLDvhh-7JGuDxqF24/s1600/Lumpia+3+Krystiadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="798" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMk8j2Qb5TGL45tgBJ4XCmeR-BdwcJW0w-yF4bQfxn0IvKGI9-52w-KAglCru-nnz0XPjtJIwNjWCXooj3oprf5IyAnpePZGNKD_5n39o8OhUiH1mIQSDK7QkFjeiLDvhh-7JGuDxqF24/s320/Lumpia+3+Krystiadi.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHacmXlUD9kf25Z2UEugAxH-TEy1ASPD_myUqxjufIS8dMK42QURmCPig_ttiaNK587R2VT2Zm2y1N3ApCLYesXo3Kp3g3ZAWPnYIaDP8JcsWGIhNTHocNc8Rv5dX3zCC3ns4AgXdz7Jk/s1600/Lumpia+2+Krystiadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="798" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHacmXlUD9kf25Z2UEugAxH-TEy1ASPD_myUqxjufIS8dMK42QURmCPig_ttiaNK587R2VT2Zm2y1N3ApCLYesXo3Kp3g3ZAWPnYIaDP8JcsWGIhNTHocNc8Rv5dX3zCC3ns4AgXdz7Jk/s400/Lumpia+2+Krystiadi.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calisto mt", serif;">Krystiadi</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "calisto mt" , "serif";">Penggiat Budaya PB Kota
Semarang<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "calisto mt" , "serif";">Sumber:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "calisto mt" , "serif";"><a href="https://www.merdeka.com/gaya/seperti-ini-tampilan-8-lumpia-dari-negara-negara-tetangga-kita.html">Merdeka.com</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "calisto mt" , "serif";"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lumpia">Wikipedia 1</a> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "calisto mt" , "serif";"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Lumpia_Semarang">Wikipedia 2</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "calisto mt" , "serif";"><a href="http://seputarsemarang.com/sejarah-lumpia-ada-cinta-dalam-setiap-potongnya/">Seputar Semarang </a><o:p></o:p></span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-5429433238983993042018-07-30T06:53:00.003-07:002019-01-02T09:47:15.761-08:00DUGDERAN SEMARANG<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiYG7TLqx5jGbYef37XdzZrPaltBC7xPYNzQUpbHx5jqPGZA-ub-bVbAKglz_0wzW8hsLFx5Qj4hfLJ1wvGIVjlSfrq6pBxZFQ0XxuW43C6Vcv4hmXe0e7N_SHavJ9E_CTNH8mBi7SX_8/s1600/P80515-104808.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiYG7TLqx5jGbYef37XdzZrPaltBC7xPYNzQUpbHx5jqPGZA-ub-bVbAKglz_0wzW8hsLFx5Qj4hfLJ1wvGIVjlSfrq6pBxZFQ0XxuW43C6Vcv4hmXe0e7N_SHavJ9E_CTNH8mBi7SX_8/s320/P80515-104808.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Masyarakat
Semarang pasti tidak asing dengan kata <i>dugderan</i>.
Apabila masyarakat Semarang mendengar
kata <b><i>dugderan</i></b>,
ada beberapa kata yang terlintas dalam pikiran mereka. Kata-kata itu antara
lain: pawai budaya, bulan puasa, Kota Semarang, <i>warak ngendog, kembang manggar, ganjel ril, banyu kataman</i>, mainan
tradisional, dll. Kata-kata tersebut muncul dalam benak masyaraka Semarang karena
kata-kata tersebut mewakili rangkaian acara <i>dugderan</i>
di Kota Semarang.</span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Istilah <i>dugderan</i> berasal dari kata<span class="apple-converted-space"> </span><i>dhug</i><span class="apple-converted-space"> </span>dan<span class="apple-converted-space"> </span><i>dher</i>.<span class="apple-converted-space"> </span><i>Dhug</i><span class="apple-converted-space"> </span>berarti suara yang dihasilkan bedug
Masjid Kauman/Masjid Agung Semarang ketika dipukul. Bunyi bedug tersebut
terdengar <i>dhug, dhug, dhug….</i><span class="apple-converted-space"> </span><i>Dher</i><span class="apple-converted-space"> </span>berarti suara meriam Kanjengan yang terdengar
<i>dher</i>!!! Sayangnya, suara<span class="apple-converted-space"> </span><i>dher</i><span class="apple-converted-space"> </span>dari meriam Kanjengan saat ini sudah
tidak bisa didengar lagi karena meriam dan situs Kanjengan sudah tidak ada. Saat
ini, suara dher dari meriam Kanjengan diganti dengan suara petasan dimana volumenya
tidak kalah keras bila dibanding suara meriam. Suara <i>dhug</i> dan <i>dher</i> tersebut sudah
sejak lama dipakai sebagai tanda akan dimulainya ibadah puasa bagi umat Islam
di Kauman dan sekitarnya. Jadi, arti <b>dugderan</b><span class="apple-converted-space"> </span>adalah sebuah rangkaian acara tradisi
sebagai awal dimulainya ibadah puasa bagi masyarakat Kauman, Semarang, dan
sekitarnya dengan tanda dipukulnya bedug dan dibunyikannya petasan di Masjid
Agung Semarang.</span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Sejarah <i>dugderan</i> sebagai perhelatan budaya di Kota
Semarang sudah ada sejak masa Kolonial dan tetap lestari sampai saat ini.
Menurut beberapa sumber, acara <i>dugderan</i>
telah ada sejak masa kolonial dan dimulai kira-kira tahun 1886. Acara ini
dipusatkan di Masjid Agung Kauman sebagai tanda dimulainya bulan puasa bagi
pemeluk agama Islam. Sampai saat ini, perhelatan budaya tersebut tetap lestari dengan
rangkaian acara inti yang mirip dengan jaman dahulu bahkan lebih meriah.</span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="separator" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<o:p></o:p>
<o:p></o:p>
<o:p></o:p>
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Acara <i>dugderan</i> tahun 2018 seperti tahun-tahun sebelumnya. Rangkaian acara
<i>dugderan</i> berlangsung dua hari.
Kegiatan pertama adalah Karnaval Budaya yang dilaksanakan di Lapangan Simpang
Lima Semarang mulai pukul 07.00 s/d selesai. Peserta kegiatan karnaval ini
adalah siswa-siswi beserta para pengajar dari kesatuan pendidikan mulai dari
PAUD sampai tingkat SMA. Kegiatan karnaval budaya <i>dugderan</i> tersebut dibuka langsung oleh Wali Kota Semarang dan
dihadiri pula Kapoltabes, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang,
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Ketua PBNU Kota Semarang,
Pejabat-pejabat Kota Semarang, dan tamu undangan lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7hhivma-1l9KZEzYPUOpbrSkqslhnwOHvNM5WFhQVPBKH7niwTxP0U9YDQoWeA2aqt-H5j6JsgPA0jX9S6xEn1xjHi4lZ9duhLp6QumjOcgRGwFTESLmlsGLXArGFQydcurKY2zAD4Vo/s320/Krystiadi-Duderan+P80514-071028.jpg" width="320" /></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Panggung Kehormatan</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPtiAl1h4f383c2pKBN3cb4urLKDb4RBjCKOqwh5lZ1pRUbKp0j4Ie_LfyYv5Q1NGoKtBvCykKqgYeNg7jDCU__0-DGmM-z7fzNw4GnnDqO1iJhdSsrzFfdf4lFiGb5oepgrg93BcUY8U/s1600/Krystiadi-Duderan+P80514-074335.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPtiAl1h4f383c2pKBN3cb4urLKDb4RBjCKOqwh5lZ1pRUbKp0j4Ie_LfyYv5Q1NGoKtBvCykKqgYeNg7jDCU__0-DGmM-z7fzNw4GnnDqO1iJhdSsrzFfdf4lFiGb5oepgrg93BcUY8U/s320/Krystiadi-Duderan+P80514-074335.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkgoktwyNDW1W7GxS91NJ0c-q6Ym-HvcCaRmzdkL3xwIUsqZ54DllTUo8-D0shCLMn4Vl3LCH0wH7V_NQVydghJ1XubRV_Vg-SX9MXhVejJCneUCj6-1MTsT2cKv14-eEiOsjZw_m4XgU/s1600/Krystiadi-Duderan+P80514-070125.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkgoktwyNDW1W7GxS91NJ0c-q6Ym-HvcCaRmzdkL3xwIUsqZ54DllTUo8-D0shCLMn4Vl3LCH0wH7V_NQVydghJ1XubRV_Vg-SX9MXhVejJCneUCj6-1MTsT2cKv14-eEiOsjZw_m4XgU/s320/Krystiadi-Duderan+P80514-070125.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Persiapan peserta karnaval dengan membawa kembang manggar</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Rangkaian
acara karnaval budaya dugderan tahun 2018 diawali dengan tarian <i>Gambang Semarang</i> oleh siswa-siswi se
Kota Semarang. Acara dilanjutkan dengan acara ceremonial dan dibuka secara
resmi oleh Walikota Semarang. Acara dilanjutkan dengan karnaval budaya oleh
peserta karnaval yang menampilkan pawai <i>kembang
manggar</i>, pawai <i>warak ngendog</i>,
kesenian lokal, drum band, permainan tradisional, pakaian tradisional, pakaian
inovasi. Arak-arakan dimulai dari peserta karnaval paling selatan kemudian
melewati depan panggung kehormatan. Ketika arak-arakan berada di depan panggung
kehormatan, kelompok tersebut malkukab atraksi dengan dimoderatori oleh MC dari
panitia. Setelah melewati panggung kehormatan kemudian berjalan ke utara arah
hotel Ciputra, sesampainya di jalan raya kemudian berjalan melingkar ke arah
selatan. Setelah sampai di Jalan Pandanaran, berjalan ke arah barat. Sesampainya
di Taman Pandanaran, kemudian belok ke kiri menuju Taman KB, dan finish di
taman KB.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyK7BP6nh1PLmvzg9oGaXvKCfaTy3CfLhdwSDUIw4CXeeWcqvVdu4roiadrGLmDP3jJIas-m8aaWJfPp00anVA69q1svFOlUyrENbW2qPw88-mQ4I-yHoM2CdnSh-SgynZ5a1JeE8AAdI/s1600/Krystiadi-Duderan+P80514-071309.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyK7BP6nh1PLmvzg9oGaXvKCfaTy3CfLhdwSDUIw4CXeeWcqvVdu4roiadrGLmDP3jJIas-m8aaWJfPp00anVA69q1svFOlUyrENbW2qPw88-mQ4I-yHoM2CdnSh-SgynZ5a1JeE8AAdI/s320/Krystiadi-Duderan+P80514-071309.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p> Tari Gambang Semarang yang ditarikan siswi Kota Semarang</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6y0chGmo2eIZazrTFuR8dN69GS2cQGDoo-NfeehdQ7i9dnw64OUidSwrvBu8wGEOy81zlVM-P7Nesdh9Js4L5vd9Sd1mjvN7XFUIKdQlDimY658cUcIfmDh53y5JxgFP_Iclj-5tow4M/s1600/Krystiadi-Dugderan+P80514-094212_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6y0chGmo2eIZazrTFuR8dN69GS2cQGDoo-NfeehdQ7i9dnw64OUidSwrvBu8wGEOy81zlVM-P7Nesdh9Js4L5vd9Sd1mjvN7XFUIKdQlDimY658cUcIfmDh53y5JxgFP_Iclj-5tow4M/s320/Krystiadi-Dugderan+P80514-094212_1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Pawai permainan tradisional Egrang</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Acara kedua
adalah upacara <i>dugderan</i> di Balai Kota
dan rangkaiannya. Adapun prosesi <i>dugderan</i>
pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:</span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<o:p></o:p>
<b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Peserta</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;"> </span></span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">terdiri dari: 16 kecamatan,
NU, Muhammadiyah, Kementrian Agama, PITI, Organisasi Kepemudaan, Pasukan
Berkuda, Kereta kencana dan bandi hias.</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoZUwkvkBwfDftzOsqVmBsqrgHl2A2Y06CeWZ1eqakjpKVo7nqkNUo9bDKP5n2UmMLwJu16Mqhx6e8ZTufekm_JU1PYy0VdTHnXUM_YeduRn08be_nzjWqZ3DAH5kd5q6iRw1Gw1jCAcQ/s1600/Krystiadi-Duderan+P80515-125717.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoZUwkvkBwfDftzOsqVmBsqrgHl2A2Y06CeWZ1eqakjpKVo7nqkNUo9bDKP5n2UmMLwJu16Mqhx6e8ZTufekm_JU1PYy0VdTHnXUM_YeduRn08be_nzjWqZ3DAH5kd5q6iRw1Gw1jCAcQ/s320/Krystiadi-Duderan+P80515-125717.jpg" width="320" /></a></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Urutan peserta
karnaval</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;"> </span></span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">budaya <i>dugderan</i> tahun 2018: Kendaraan <i>Forreidjer</i>, pasukan merah putih, kecamatan
Semarang Selatan dan drumband PIP, diikuti PBNU, kementrian agama, organisasi
Muhammadiyah, 12 Kecamatan, pasukan berkuda, kereta kencana Walikota, Bendi
hias (Muspida, tokoh agama, denok kenang, SKPD)</span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Rute perjalanan<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">: halaman Balai Kota, Jl. Pemuda,
Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), Jolotundo, Masjid Agung Jawa Tengah.</span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<o:p></o:p>
<o:p></o:p>
<b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Susunan Acara di Balai Kota</span></b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">: Persiapan, hiburan
pembuka, pembuka, Komandan upacara memasuki lapangan upacara, prajurit
Pandanaran menjemput Walikota selaku Kanjeng Bupati Semarang RMT. Aryo
Purbaningrat, Tari kolosal, Wali kota menuju podium, penghormatan kepada wali
Kota, laporan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sambutan
Wali Kota, Doa, Pelepasan karnaval ditandai dengan pemukulan bedug oleh Kanjeng
Bupati Semarang didampingi Muspida dilanjutkan dengan rampak bedug, suara
gamelan dan atraksi drumband PIP, Atraksi karnaval, perjalanan Kanjeng Bupati
menuju Masjid Agung Semarang dengan menggunakan kereta kencana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqy358NQdvLA4PxfWA2IHChd-W3QEv_dqk_1YWyLRePcFbZrUbenG7-l1tKuUUMFBbyseQmVD0QBCHlXhvJ7ZzS5DW5q4qGxsznJ-osrxjlvB5d33bIDF7TA0GvGGHqf7MJ2HdvpTuzUY/s1600/Krystiadi-Dugderan+P80515-133454.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqy358NQdvLA4PxfWA2IHChd-W3QEv_dqk_1YWyLRePcFbZrUbenG7-l1tKuUUMFBbyseQmVD0QBCHlXhvJ7ZzS5DW5q4qGxsznJ-osrxjlvB5d33bIDF7TA0GvGGHqf7MJ2HdvpTuzUY/s320/Krystiadi-Dugderan+P80515-133454.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Kanjeng Adipati Purbaningrat memukul bedug di halaman Balaikota</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUXGMJxGvT6DbH0EsIYNHcAej8vqIG0n6PXZdiZTT-AcLsBL4xd2rGr-MUeavaKhGDqqOQ51KBkLiyx317a5sfFDisQEEa2lYQPW-ihW4QYBuom4rt3JAQViK18t-8Hw-SZ3Q_GRYuzEc/s1600/Krystiadi-Dugderan+P80515-141929.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUXGMJxGvT6DbH0EsIYNHcAej8vqIG0n6PXZdiZTT-AcLsBL4xd2rGr-MUeavaKhGDqqOQ51KBkLiyx317a5sfFDisQEEa2lYQPW-ihW4QYBuom4rt3JAQViK18t-8Hw-SZ3Q_GRYuzEc/s320/Krystiadi-Dugderan+P80515-141929.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Kirab Budaya di Jalan Pemuda</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Upacara
prosesi di masjid Agung Kauman:<span class="apple-converted-space"> </span></span></b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Kegiatan terdiri dari
pembacaan Shukuf Halqoh, tabuh bedug, peledakan bom udara oleh wali Kota
(Kanjeng Bupati RMT. Arya Purbaningrat) didampingi oleh Muspida dan seluruh
ulama se Kota Semarang dilanjutkan pembagian air kataman Al-Quran dan Roti <i>ganjel ril</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibkdqkyNXMkkdQBZlvZw7e3LteDubdyFYJP8d2YG6pNhvJoqOXVtdARuCPfhiKCkC6RrhyhdPjZ_AOHTPgPrGySVRjPlIiD_re1_Q584EFMPkFWcoWC5eDBXIREDEiRqfvwOsqygaWOTQ/s1600/Krystiadi-Dugderan+P80515-150522.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibkdqkyNXMkkdQBZlvZw7e3LteDubdyFYJP8d2YG6pNhvJoqOXVtdARuCPfhiKCkC6RrhyhdPjZ_AOHTPgPrGySVRjPlIiD_re1_Q584EFMPkFWcoWC5eDBXIREDEiRqfvwOsqygaWOTQ/s320/Krystiadi-Dugderan+P80515-150522.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Roti Ganjel Ril</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Agenda acara di
Jolotunda:</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;"> </span></span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Rombongan sampai
di jembatan Banjir kalan Timur, Pasukan dari kecamatan Gayamsari, Kecamatan
Pedurungan, Kecamatan Genuk, kecamatan Semarang Timur.</span><span style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<o:p></o:p>
<b><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Kegiatan di Masjid Agung
Jawa Tengah:</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;"> </span></span><span style="font-family: "Courier New"; font-size: 18pt;">Kanjeng Bupati RMT. Arya
Purbaningrat (Wali Kota) menyerahkan sukuf kepada RMT Probo Jadikusuma (Plt.
Gubernur Jawa Tengah) untuk diumumkan kepada masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<div style="text-align: left;">
Krystiadi</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<div style="text-align: left;">
PB Semarang</div>
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-76423927564059706462017-03-15T20:41:00.005-07:002017-03-15T20:41:51.810-07:00TEKNIK LATIHAN PERAN DALAM SENI TEATER<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;">Adapun teknik latihan peran antara lain sebagai berikut.</span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;"><br />
<b>1. Teknik Olah Tubuh</b><br />
Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda.
Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang
beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang
bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang
bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi
pelaku teater, tubuh harus diolah<br />
atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung.<br />
Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi
terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke
seluruh tubuh. Kamu dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di
pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan
tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada
di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan
tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol Penghitungan dilakukan selama
enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama
sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut
dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan.<br />
Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat
diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi
kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau
loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per
menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan
latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap
dilaksanakan dengan latihan pemanasan.<br />
Pola-pola latihan yang bisa pelajari dari pola yang telah
ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa kamu buat sendiri yang disesuaikan
dengan kebutuhan.<br />
<b>a. Latihan Olahraga Fisik.</b><br />
Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan
serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai
dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk
melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya
bisa seperti latihan menari. Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan
bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan<br />
baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan
iringan musik (seperti menari). Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu
akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaan
gerakan yang baik.</span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWl23dVCJAOsjUpeX9bPaLgECa_vcQ7SPd597GL5FtFgZaOHa5WElgcs-Pqr4lJJJIUtq6-H3ms1vEN17xvTX5xakdNSV9bl38sj2u0vPXkSf_o2R-EnbfCkFZWrWn4YdMC05j9CqhuoQ/s1600/1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">b.
Latihan Rangkaian Gerakan</span></b><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br />
Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah
latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih
spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut
atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan
sebagainya.<br />
<br />
<b>2. Olah Suara (Vokal)</b></span> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;">
Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik
akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap
orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara
sesuai tokoh yang diperankan.<br />
Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter
tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh,
menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih
kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek (logat
bicara), harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah
suarasuara alam.<br />
Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan
disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak.
Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf,
kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas
oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan
teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan
pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot
organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah,
senam lidah, dan senam rahangPedoman latihan olah suara yaitu sebagai berikut.<br />
a. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Kesadaran ini akan memicu kepada
ingatanmu.<br />
b. Santai dan lakukan pengulangan-pengulangan dalam latihan ini karena otototot
organ tubuh bukan suatu hal yang mekanis, melainkan lebih bersifat ritmis.<br />
c. Hindari ketegangan dan lakukan segala sesuatu dengan wajar secara alami.<br />
d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lakukan latihan secara
terburu-buru. Beri kesempatan otot-otot dan persendian untuk menyesuaikan
perintahmu.<br />
e. Lakukan semua latihan ini secara bertahap, mulai dari tempo lambat sampai
dengan tempo cepat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;">3. Olah Pikir</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;">
Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan
suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila.
Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara
bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah.<br />
Peran suatu tokoh itu membutuhkan sebuah pendalaman jiwa,
yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh
pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan
peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya.<br />
Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud
jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam
berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang
diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan
sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka</span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-43180130474083836572017-03-15T20:39:00.003-07:002017-03-15T20:46:33.625-07:00TEKNIK LATIAHAN PERAN SENI TEATER<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;">Adapun teknik latihan peran antara lain sebagai berikut.</span><br />
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;"><br />
<b>1. Teknik Olah Tubuh</b><br />
Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda.
Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang
beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang
bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang
bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi
pelaku teater, tubuh harus diolah<br />
atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung.<br />
Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi
terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke
seluruh tubuh. Kamu dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di
pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan
tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada
di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan
tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol Penghitungan dilakukan selama
enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama
sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut
dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan.<br />
Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat
diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi
kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau
loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per
menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan
latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap
dilaksanakan dengan latihan pemanasan.<br />
Pola-pola latihan yang bisa pelajari dari pola yang telah
ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa kamu buat sendiri yang disesuaikan
dengan kebutuhan.<br />
<b>a. Latihan Olahraga Fisik.</b><br />
Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan
serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai
dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk
melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya
bisa seperti latihan menari. Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan
bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan<br />
baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan
iringan musik (seperti menari). Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu
akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaan
gerakan yang baik.</span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWl23dVCJAOsjUpeX9bPaLgECa_vcQ7SPd597GL5FtFgZaOHa5WElgcs-Pqr4lJJJIUtq6-H3ms1vEN17xvTX5xakdNSV9bl38sj2u0vPXkSf_o2R-EnbfCkFZWrWn4YdMC05j9CqhuoQ/s1600/1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">b.
Latihan Rangkaian Gerakan</span></b><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%;"><br />
Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah
latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih
spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut
atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan
sebagainya.<br />
<br />
<b>2. Olah Suara (Vokal)</b></span> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;">
Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik
akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap
orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara
sesuai tokoh yang diperankan.<br />
Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter
tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh,
menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih
kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek (logat
bicara), harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah
suarasuara alam.<br />
Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan
disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak.
Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf,
kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas
oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan
teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan
pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot
organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah,
senam lidah, dan senam rahangPedoman latihan olah suara yaitu sebagai berikut.<br />
a. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Kesadaran ini akan memicu kepada
ingatanmu.<br />
b. Santai dan lakukan pengulangan-pengulangan dalam latihan ini karena otototot
organ tubuh bukan suatu hal yang mekanis, melainkan lebih bersifat ritmis.<br />
c. Hindari ketegangan dan lakukan segala sesuatu dengan wajar secara alami.<br />
d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lakukan latihan secara
terburu-buru. Beri kesempatan otot-otot dan persendian untuk menyesuaikan
perintahmu.<br />
e. Lakukan semua latihan ini secara bertahap, mulai dari tempo lambat sampai
dengan tempo cepat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;">3. Olah Pikir</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: inherit; font-size: 12.0pt;">
Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan
suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila.
Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara
bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah.<br />
Peran suatu tokoh itu membutuhkan sebuah pendalaman jiwa,
yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh
pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan
peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya.<br />
Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud
jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam
berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang
diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan
sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka</span></div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4859472926665759631.post-86718334276683604332017-03-15T20:12:00.001-07:002017-03-15T20:34:07.506-07:00JENIS-JENIS TARI<div style="text-align: justify;">
<b>Macam maca seni tari</b> yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
TARI TRADISIONAL</div>
<div style="text-align: justify;">
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada.
Tarian ini diwariskan secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional
biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan
ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini
tidak banyak berubah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div id="adsense-content" style="display: block; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; text-align: center;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
TARI TRADISIONAL KLASIK</div>
<div style="text-align: justify;">
Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan
istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi.
Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah. Fungsi : sebagai sarana
upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh : Tari Topeng
Kelana (Jawa Barat), Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali),
Pakarena dan pajaga (Sulawesi Selatan)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
TARI TRADISIONAL KERAKYATAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah
Ditarikan bersama juga iringan musik. Busananya relatif sederhana.
Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh:
Jaipongan (Jawa Barat), payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat)</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
TARI KREASI BARU</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang
menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap
memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama
maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan
musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Pada garis
besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
- Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi</div>
<div style="text-align: justify;">
Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari
tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun
tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan
esensiketradisiannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tari Kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik
dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik
pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi,
tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi,
mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada konsep gagasan
penggarapnya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya
berasal dari kata Latin “modo” yang berarti baru saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
TARI KONTEMPORER</div>
<div style="text-align: justify;">
Gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita
dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan
khusus untuk menikmatinya. iringan yang dipakai juga banyak yang tidak
lazim sebagai lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program musik
komputer seperti Flutyloops.<br />
<br />
Sedangkan berdasarkan koreografinya, <b>jenis jenis tari</b> dibedakan menjadi :
<br />
<div style="text-align: justify;">
- Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh
seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek (
Jawa Tengah ).</div>
<div style="text-align: justify;">
- Tari berpasangan ( duet/pas de duex), Tari berpasangan adalaah tari
yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari
Topeng (Jawa Barat).</div>
<div style="text-align: justify;">
- Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.</div>
</div>
Visit Java CShttp://www.blogger.com/profile/12425346642589070329noreply@blogger.com0