Seni rupa merupakan terjemahan dari kata Art (B.Inggris) yang artinya perupa. Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang menciptakan bentuk dengan media rupa/visual sebagai media pengungkapan gagasan karya seninya.
Pendidikan seni rupa memiliki 3 sifat yaitu Multilingual, Multidimensional, dan Multiculutural.
Berdasarkan bentuknya seni rupa terbagi menjadi dua cabang yaitu :
1. Dua dimensi (dwimarta), contoh lukisan, kaligrafi.
2. Tiga dimensi (trimarta) yang mempunyai ukuran panjang, tinggi, lan lebar, contoh patung, kriya.
Menurut Kegunaannya dikenal adanya 2 fungsi yaitu
1. Sebagai seni Rupa Murni
2. Sebagai seni Rupa Terapan.
A.SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SENI RUPA DUNIA
Secara garis besar seni rupa dunia terbagi dalam beberapa periode sajarah yaitu
1. Jaman Prasejarah
2. Peradaban Bangsa Kuno
3. Abad Pertengahan
4. Renaisance
5. Barok Rokoko
6. Abad 19
7. Abad 20
1. Jaman Prasejarah
Jaman Prasejarah adalah masa dimana manusia belum mengenal tradisi tulis. Meskipun belum mengenal tradisi tulis manusia prasejarah telah memiliki kebiasaan melukis/memahat. Zaman ini berakir setelah sejarah mulai ditulis, dengan pengertian telah mulai dibuat tulisan-tulisan pada batu.
Jauh sebelum dimulai perhitungan tahun Masehi, beberapa bangsa ternyata sudah mempunyai kebudayaan yang tinggi dan kesenian sebagai hasil budaya mereka.
Pada akhir abad 19 dan permulaan abad ke 20, ditemukan peninggalan hasil seni yang dianggap paling tua pada saat ini. Penemuan itu berupa gambar binatang di dinding gua yang dibuat dengan teknik gurat/cungkil. Diberi warna dengan batu bangkik (sejenis tanah liat yang berwarna merah, coklat dan hitam) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada diding gua-gua yang terdapat di Perancis dan Spanyol Utara, seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira dan Alpera.
Contoh Lukisan di gua Altamira :
Di Indonesia gambar semacam itu terdapat di gua Leang-Leang Sulawesi Selatan yaitu berupa tapak tangan purba.
Lukisan dinding di Gua Leang-Leang :
Menurut penelitian, gambar pada gua Leang-leang tersebut bukanlah sebuah usaha manusia untuk menghiasi tempat tinggalnya tetapi lebih pada sebuah bentuk motivasi praktis dan spiritual. Artinya gambar tersebut sebagai bentuk pemujaan dan permohonan serta sihir. Karya seni juga ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias, patung-patung leluhur. Jauh sebelum tahun Masehi beberapa bangsa mempunyai kebudayaan yang tinggi, kesenian yang hebat akan tetapi kita tidak bisa mempelajari bagaimana itu terjadi, untuk apa, kapan, mengapa. Hal ini disebabkan mereka tidak meninggalkan jejak tulisan apapun, sehingga para ahli purbakala hanya meraba-raba berdasarkan apa yang ada.
Berdasarkan penemuan patung dewi Venus, konsep keindahan pada zaman prasejarah tidak penting, mereka mementingkan makna yang ada.
Gambar Patung Dewi Venus
(Penemuan patung dewi Venus terletak di Wina Austria diperkirakan berasal dari tahun 25.000 SM. Dewi Venus merupakan dewi kecantikan masa prasejarah)
Lihatlah sosoknya yang gembrot, berbuah dada besar, bentuk muka tidak ada. Hal ini merupakan konsep kecantikan pada masa itu. Hal itu merupakan bukti bahwa konsep keindahan/kecantikan pada masyarakat prasejarah adalah keindahan secara maknawi.
Lihatlah ukuran dewi venus!
2. Peradaban BangsaKuno
Bangsa timur yang mendiami daerah Yunani, Romawi Kuno, Timur Tengah, Asia Kecil dan daerah Mesir merupakan salah satu pusat kebudayaan peradaban tinggi di dunia. Peningggalan berupa patung spinx dan bangunan piramida yang digunakan untuk menyimpan mayat sekaligus merupakan tempat ibadat/pemujaan arwah leluhurnya. Pada dinding-dindingnya juga sudah terdapat tulisan yang merupakan rangkaian gambar/symbol kecil yang digunakan sebagai sarana komunikasi dan pendokumentasian (Huruf Heroglypht).
Berikut adalah bangunan pada masa peradaban bangsa kuno :
(Gambar Spinx)
(Gambar Piramida)
Yang paling menonjol pada periode ini adalah (1). Seni arsitektur bangunan menggunakan tiang penyangga yang besar, gedung bertingkat, terdapat lukisan kepahlawanan di dinding-dinding dengan teknik fresco (kapur lembab), Patung dewa-dewa dan raja-raja serta (3) Ornamenty yang terdapat pada perhiasan mahkota emas dan keramik. Oleh para ahli hasil kebudayaan dan peninggalan seni Bangsa Yunani dan Romawi Kuno dianggap sebagai titik awal perkembangan seni rupa dunia.
Berikut adalah contoh bangunan yang terdapat pada jaman peradaban bangsa kuno :
(Romawi Kuno)
(Salah satu simbol kota Roma adalah Colosseum – sebuah arena terbesar yang dibangun pada masa kejayaan kekaisaran Romawi, sekitar tahun 72 Moleh kaisar Vespian dan puteranya Titus yang menyelesaikan bangunan ini pada 80 M. Colossium adalah tempat para budak diperhadapkan dengan binatang buas dan manusia lain yang dikenal dengan nama gladiator. Bila menang, mereka berhak mendapatkan status manusia yang merdeka).
(Yunani Kuno)
Salah satu peninggalan yang menarik adalah lukisan mozaik yang menampilkan pertempuran Ikadar Agung melawan Bangsa Persia di dekat kota Issus.
(Mozaik Iskandar Agung)
Dan banyak bangunan-bangunan yang sampai sekarang masih berdiri megah milik bangsa Babilonia, Asirian dan Persia, masa ini berakhir setelah lahirnya kekaisaran Romawi yang mengembangkan keuasaannya di daerah Eropa dan Asia Kecil.
Berikut adalah beberapa contoh bangunan tersebut :
(Taman Gantung Babilonia)
(Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya, Amyitis. Lokasi taman ini sekarang berada di negara Irak).
(Petra)
(Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania. Petra berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'batu'. Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan. Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter. Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan sembilan tahun sebelum Masehi sampai dengan tahun ke-40 M oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir. Suku Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit ).
(Asiria)
3. Abad Pertengahan
Dimulai tahun 476 sebagai awal kebangkitan karya seni dan perkembangan agama nasrani kuni di Romawi yang meliputi daerah Spanyol, Prancis, Italia sampai Bizantium. Ciri-ciri karya seni pada massa ini adalah Karya seni banyak dipengaruhi oleh nilai yang dikandung dalam agama nasrani, dipengaruhi oleh corak budaya Yunani dan Romawi kuna, Lukisan ditempatkan pada dinding bangunan, menggunakan teknik tempera, al fesco, Mozaik dan lukisan kaca berkembang pesat.
Pada masa ini karya seni rupa nasrani banyak muncul namun di bawah ketertekanan Romawi kuno. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lukisan yang terdapat di kata Komba yang menggambarkan Yesus dilukis seperti Dewa Orpheus.
Lihat gaambar di bawah ini :
Percampuran kedua kebudayaan ini melahirkan karya-karya seni yang indah, antara Mitos dan keyakinan Nasrani. Burung Bangau sebagai burung keabadian, roh nenek moyang dilukiskan sebagai dewa Psyche ,dewi Cinta sebagai Eros, bidadari sebagai Cupido bersayap, kebahagiaan sorga dilukiskan tenpat berkumpulnya orang-orang muda.
Periode ini menempatkan karya seni bernafaskan Nasrani sebagai karya seni tertinggi. Periode ini berlangsung selama 12 abad. Zaman ini berakir pada tahun 1492 saat ditemukannya benua Amerika.
Berikut adalah contoh gambar pada abad Pertengahan :
Suatu lukisan dwidimensional Abad Pertengahan oleh Hans Memling, seorang pelukis asal Belgia utara, tentang penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan ke sorga dari Yesus Kristus.
4. Renaisance
Periode ini merupakan zaman perubahan besar-besaran terhadap kebudayaan dunia. Adanya penemuan di berbagai bidang keilmuan seperti Geografi, Fisika, Astronomi yang mendapat reaksi keras karena menentang kemapanan gereja. Galileo (1564-1642) seorang ahli astronomi, fisika dan filsuf ditangkap dan dipenjarakan karena pendapatnya yang mengganggu imanensi manusia. Meskipun kemudian muncul juga tokoh Reformis Gereja bernama Marthin Luther. Lalu muncul tokoh Leonardo da Vinci, Michelanggelo dan Rafaelsanti, sebagai tiga seniman besar Itali yang mengawalinya karya seni rupa yang lepas dari pengaruh/nafas gereja. Karya yang penting saat itu adalah lukisan dinding, relif pada pintu gereja, bangunan mewah, patung perunggu dan gereja ghotic. Ciri lukisan pada zaman ini warnanya terkesan lembut dan gelap.
Berikut contoh karya-karya leonardo da Vinci :
(Monalisa)
(Jamuan Terakhir)
Contoh karya Michelangelo :
Contoh karya Rafael Santy:
(Kenaikan Kristus)
5. Barok Rokoko
Baroque berasal dari bahasa Romawi yang berarti tidak beraturan atau menyimpang. Gerakan ini dipelopori oleh Michaelangelo dan Palladio pada pertengahan abad 16 sebaga awal pengaruh seni Itali di dataran Eropa. Ciri-ciri karya rupa zaman ini adalah pelukis lebih leluasa dan bebas bereksprei, lukisan terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya, lukisan lebih cemerlang dan warna-warna bercahaya. Peteer Paul Rubben 1557-1640 seorang seniman Belanda meluks laki-laki penuh dengan otot dan kesan tokoh-tokoh perkasa. Dari zaman inilah lahir aliran seni klasik yang menampilkan bentuk-bentuk anaatomi lebih ideal.
Rococo yang berati seni kulit kerang yang menjadi karya seni paling digemari di seluruh eroopa, periode ini terjadi pada abad 18 setelah kemunduran masak barok dengan ditandai adanya penyelewengan kaidah seni yang lebih meluas, lukisan lebih hebat dan menyompang dari aslinya, tampak fantastis. Karya seni pada zaman ini menjadi barang pesanan dan komoditi dagang biasa, sehingga seniman dalam berkarya buan berasal dari rasa keseniannya melainkan karena kebutuhan pasar. Akibatnya harga seni menjadi murahan. Oleh sebagian seniman dan ahli zaman Rokoko merupakan zaman kemunduran di bidang seni terutamakaitannya dengan nilai-nilai keindahan. Dikenal pula teknik stilisasi (ornamentalis), yang artinya perubahan secara halus bentuk alamiah seperti ukiran dekoratif dan deformas perubahan secara radikan bentuk alamiah seperti wayang kulit. Pada masa ini perkembangan pula karya seni rupa design terapan dan kriya.
6. Abad 19
Periode ini ditandai munculnya banyak aliran-aliran seni rupa yang kuat seperti klasisme, romantisme, impresionisme, monumentalisme. Karya rupa pada masa ini sama sterlepas dari pengaruh gereja sama sekali, sehingga seniman pelukis dan pematung tidak lagi berkiblat pada nafas gerejawi namun lebih pada gambaran nyata kehidupan manusia sehari-hari. Pada zaman ini mulai bermunculan seniman-seniman rupa dari kalangan bawah dan tersebar di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kebudayaan di Eropa.
Ciri-ciri karya rupa pada abad ini adalah penggunaan warna-warna lebih cerah dan impresif, Penggalian kembali karya-karya masa Peradaban kuno yang dimodifikasi sesuai aliran yang dianut.
Pada masa inilah perkembangan seni rupa semakin meluas, meskipun ada juga yang menentang karya seni, karena hal ini dianggap sebagai pemborosan, mereka yang menentang adalah aliran dari fungsionalisme.
7. Abad 20
Pada awal abad ini masih terasa pengaruh gaya abad ke 19 namun setelah perang dunia I bangkitnya paham sosialisme, muncul banyak negara maju, terjadi perubahan karya rupa baik fisik, materiil, mental dan spiritual. Ciri-cirinya adalah : ekspresi pribadi seniman menjadi alasan kuat pembuatn karya, Banyak penambahan suasana dekoratif pada hasil karya rupanya.
Tokoh yang terkenal antara lain Pablo Picasso, Vincent van Gigh yang menuangkan lukisannya dengan warna dramatis dan gelisah. Pada abad ini muncul aliran Fauvisme, Kubisme, Futurisme, Absolutisme. Seni bangunan juga mengalami perkembangan yang sangat pesat adanya bangunan bertingkat dan mulai diperhatikan fungsi artistiknya, sehingga tidak hanya menjadi tempat tinggal manusia tetapi sudah banyak menjadi multi fungsi. Seni patung yang berorientasi natural dan realis menampilkan bentuk, gerak, ekspresi baru dan mulai mengenal bentuk abstrak dan primitif yang dikembangan.
ALIRAN-ALIRAN SENI RUPA
1. Abad 19
a. Klasisme
Berkembang pada tahun 1700 an atau disebut aliran klasik mempunyai ciri-ciri perwujudan objek rupanaya sangat sempurna dan lebih indah dari aslinya. Banyak ditemukan dalam karya-karya yang mengacu pada masa Yunani dan Romawi Kuno, wujud Dewa selalu digambarkan wanita cantik atau pria tampan dan perkasa.
b. Romantik
Mempunyai ciri-ciri perwujudan objek rupanya fantastis, kedahsyatan dan penuh perasaan sehingga menampilkan aspek peristiwa emosional dari kehidupan manusia dengan kontras cahaya yang tegas,menjadikannya komposisi yang benar-benar hidup. Tokoh pelopornya Delacroix “The Reft of Medusaa”. Dari Indonesia tokohnya adalah R. Saleh Sjarif Bastman “Banjir Bengawan Solo, Hutan yang Terbakar”.
c. Impresionis
Impresionisme berarti mengesankan pandangan mata. Yang menonjol ciri-cirinya adalah warna yang digunakan lembut, bentuk tidak tegas, serta pandangan kabur karena berpijak pada suasana peralihan cuaca. Tokoh pelopornya Claude Monet (1840) yang melukis bunga teratai di kabut pagi hari. Aliran ini pernah menganggap agama sebagai pijakan dalam berkarya.
Lukisan Claude Monet (Bunga Teratai pada suasana cuaca pagi hari)
d. Neo Impresionis
Adalah kelanjutan dari impresionisme, yang lebih menekankan pada pencahayaan yang lembut atau efek pencahayaan objek. Aliran ini berpijak dari penemuan teori spektrum cahaya matahari yang sebenarnya tersusun dari berbagai warna, sehingga aliran ini berpendapat bahwa suasana selalu dipengaruhi spectrum yang berubah-ubah. Muncul juga teknik divisionis (melukis dengan titik-titik kecil berbagai warna) dan Luminis (bias). Tokohnya adalah Paul Signac (1863-1935).
e. Realisme
Sebagai bentuk penolakan gerakan romantik yang dianggap tidak nyata dan terlalu berlebihan. Aliran ini berpijak pada kenyataan sehari-hari tanpa memberi suasana di luar kenyataan hidup. Biasanya yang diangkat adalah realitas penderitaan dan kepahitan hidup manusia. Pertama kali dipeloppori oleh G. Hendrik Breitner (1857-1923). Seniman patung oleh Auguste Rodin. Aliran ini tidak pernah menganggap agama sebagai pijakan dalam berkarya.
f. Simbolisme
Merupakan ungkapan pergolakan batin yang menampilkan berbagai perasaan kegelisahan, kemurungan yang diwujudkan dalam bentuk personifikasi. Mereka merasa tidak puas atas visualisasi impresionis dan realis, mereka berfikir bahwa ada yang lebih hakiki dari semua itu. Bukan hanya sekedar penderitaan yang harus diselami tetapi nilai apa yang sebenarnya ada dibalik itu adalah kesederhanaan. Tokoh pelukisnya adalah William Blake.
g. Monumentalisme
Aliran ini sebenarnya merupakan penggalian karya seni rupa Mesir Kuno dan kehidupan kebudayaan masyarakat Hindu. Sebagai aliran yang bepijak dari karya rupa simbolisme yang merupakan bentuk sederhana, kemudian mengalami perubahan menjadi wujud hiasan/pralambang. Tokohnya berasal dari Perancis Pierre Puvis de Chavannes (1824-1898).
2. Abad 20
a. Fauvisme
Des Fauves berati binatang jalang (perancis) dalam seni rupa berarti keliaran warna-warna, bentuk serta goresan. Tidak ada nilai kesungguhan hidup dalam karya hanyalah pencarian atas kepuasan seniman. Memberi warna semaunya terhadap benda-benda yang terkadang tidak alamiah. Dipelopori oleh : Henri matisse, Leo Gestel.
b. Kubisme
Karya ini melepaskan diri dari pandangan optis objek dengan menampilkan bentuk-bentuk geometris (kubus, tabung, limas dsb). Yang kemudian mmpengaruhi bentuk arsitektur bangunan di dunia. Pelukis pertama kali adalah Paul Cezanne, Pablo Picasso, Otto Van Rees.
Contoh karya Pablo Picasso :
(Friendship)
(Seated)
(Lukisan ini seharga 1,15 Trilyun Rupiah)
(Lukisan ini seharga 1,05 Trilyun Rupiah)
c. Futurisme
Tahun 1909, Italia menyatakan bahwa kehidupan manusia harus diangkat setinggi-tingginya melalui tenaga yang penuh. Bahkan peran dan revolusi dianggap sah untuk dijalani demi tujuan mengangkat derajat kemanusiaan, objek lukisannya tidak hanya dibuat berkaki empat tapi kadang lebih, bersayap dsb. Kegiatan pesta, arak-arakan dan kesibukan lain yang penuh dengan gerak.
d. Esensialisme
Berlawanan dengan Futurisme. Esensialisme menyatakan bahwa segala sesuatu terletak pada kekokohan, kesatuan dan keseimbangan. Sehingga pergerakan jika tidak berada pada esensi kesatuan akan menyebabkan kepincangan maka itu bukanlah kehidupan yang sebenarnya. Aliran ini juga tidak melukis bentuk dan warna ilmiah. Mereka menghasilkan warna dan gambar yang datar dan abstrak tidak berdimensi. Aliran ini dipelopori oleh Piet Mondrian (1872-1945) dari Paris dan Van Des Lek dari Belanda.
e. Absolutisme
Membuang keterikatan terhadap bentuk-bentuk alamiah. Harus secara murni merupakan kesatuan warna-warni garis dan bidang sehingga bentuk alam sama sekali tidak ada. Aliran ini dipeloporii : Wassily Kadinsky dari Rusia
f. Ekspresionisme
Lahia pada awal abad 19 dipelopori oleh Van Gogh (1853-1890) dengan mengemukakan langsung kesan benda secara pasif yang dikelila menurut cara pandang pelukisnya dengan warna-warna berat, garis tegas dan bidang yang terkesan kuat. Di Indonesia tokohnya adalah Affandi.
Contoh Karya Vincent van Gogh :
(Karya ini seharga 908 Milyiar Rupiah)
Contoh Karya-karya Afandi :
(Kuda-kudaan)
(Gunung Merapi Meletus)
(Kuda Putih)
g. Dadisme
Lukisan bersifat kekanak-kanakan, lucu, naif mengandung kemurnian anak-anak. Mereka memandang bahwa kehidupan itu sebuah lelucon. Pelopor aliran ini adalah Paul Klee dan Kurt Scwitters.
h. Naturalis
Lebih pada kekaguman pada keindahan alam. Di Indonesia benyak sekali aliran ini, karena memang masyarakat Indonesia sangat akrab dengan keindahan alam. Salah satu tokohnya adalah Basuki Abdullah.
i. Surealisme
Aliran ini dianggap radikan dan emmbahayakan karena mereka mengagap rndah peradaban manusia. Mereka meyakini bahwa peradaban yang tertinggi manusia akan mencapai kesempurnaan jika sudah melepaskan diri dari bathn manusia yang tersembunyi, dan hanya dapat dipahami oleh individu tanpa bisa memaksakan kepada orang lain untuk menjalani kesejatian hidupnya. Aliran ini lahir pada tahun 1942 dipelopori oleh Salvador Dali, Marc Ghagall. Selain di atas terdapat banyak sekali aliran seperti Neo Reaisme, Neo Klasisme, Elementarisme, Neo Ghotic, neo Barok dan neo Renaisance.
Contoh karya aliran ini :
Krystiadi
Komentar
Posting Komentar