Ketupat dan sayur opor ayam identik dengan perayaan hari
raya Idul Fitri di Nusantara. Makanan dan sayur ini selalu melengkapi perayaan
Idul Fitri setiap tahunnya, baik di kota maupun di desa. Mulai dari Aceh sampai NTT. Bagi masyarakat Indonesia, perayaan Idul Fitri terasa belum lengkap tanpa ada ketupat sayur. Meskipun banyak kue, makanan, dan minuman banyak tersedia, kurang afdol tanpa makanan ini.
Keberadaan ketupat opor dalam perayaan Idul Fitri sampai
saat ini telah melewati perjalanan panjang. Siapakah yang menciptakan ketupat
sampai saat ini belum diketahui. Tetapi, makanan ketupat pada khususnya telah
menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Keberadaan ketupat diyakini telah ada
sejak jaman Hindu-Budha. Pada awal perkembangannya, ketupat dipasang di depan
pintu dengan tujuan sebagai sesaji kepada
sanak saudara/keluarga yang telah meninggal. Jumlah ketupat yang digantung
menyesuaikan jumlah keluarga yang telah meninggal. Ada kepercayaan lain mengatakan
bahwa ketupat yang dipasang di pintu bertujuan untuk tolak balak. Ada juga yang
berpendapat bahwa ketupat di gantung di depan pintu merupakan simbol ucapan
syukur kepada Dewi Sri sebagai Dewi kesuburan dan kemakmuran karena padi/beras
identik dengan Dewi Sri.
Ketupat menurut H.J. de Graaf dalam Malay
Annal merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa
pemerintahan Demak yang dipimpin Raden Patah awal abad ke-15. De Graaf menduga
kulit ketupat yang terbuat dari janur berfungsi untuk menunjukkan identitas
budaya pesisiran yang ditumbuhi banyak pohon kelapa. Warna kuning pada janur
dimaknai oleh de Graff sebagai upaya masyarakat pesisir Jawa untuk membedakan
warna hijau dari Timur Tengah dan merah dari Asia Timur.
Pendapat H.J. de Graaf sejalan dengan pendapat lain yang
mengatakan bahwa ketupat dalam tradisi lebaran telah berkembang sejak jaman
kerajaaan Demak. Makanan yang sudah dikenal masyarakat jawa dan sudah membudaya
sejak lama ini digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam ke
tanah Jawa. Perayaan lebaran ketupat biasanya dilaksanakan pada tanggal 8
Syawal atau sepekan setelah hari raya Idul Fitri dan enam hari berpuasa Syawal.
Selain tradisi tersebut, juga ada tradisi menghantar ketupat pada saat hari
raya Idul Fitri dan telah menjadi makanan dalam tradisi.
Ketupat dan sayur opor sebagai bagian dari perayaan Idul
Fitri memiliki makna yang mendalam. Kupat merupakan para frase dari ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.
Janur merupakan kependekan dari jatining
nur yang diartikan cahaya yang sejati. Beras yang dimasukkan dalam anyaman
ketupat menggambarkan nafsu duniawi. Jadi ketupat dapat diartikan sebagai memohon
ampun atas nafsu dunia yang ada dalam diri dengan setulus hati.
Bentuk persegi dari ketupat oleh sebagian masyarakat Jawa
diartikan sebagai keblat papat lima
pancer yaitu empat penjuru mata angin dan yang kelima sebagai pusatnya.
Maknanya adalah ada berbagai arah di dunia (utara, timur, selatan, dan barat),
namun tetap memiliki satu pusat yaitu Tuhan. Makna filosofisnya adala kemana
pun manusia melangkah ke berbagai mata angin, ia tidak boleh melupakan pusatnya
yaitu Tuhan.
Rumitnya anyaman janur untuk membuat ketupat merupakan
simbol dari kompleksitas masyarakat Jawa. Anyaman yang saling terhubung dan
melekat merupakan anjuran bagi seseorang untuk melekatkan tali silutaruhahmi
tanpa melihat perbedaan.
Santan opor yam sendiri memiliki makna. Santan dinalogikan dengan kata
pangapunten yang artinya pengampunan, meminta maaf. Rangkaian makna tersebut
memiliki arti yang mendalam dalam sebuah tradisi Idul Fitri. Budaya yang
diciptakan Sunan Kalijaga sampai saat ini masih berlangsung. Setelah
melaksanakan sholat Id, orang yang lebih muda biasanya menghantar ketupat
sebagai permohonan maaf dan makanan ini selalu disajikan. Maknanya jelas,
sebagai simbol permohonan maaf.
Krystiadi
Penggiat Budaya Kota Semarang
PB Semarang
Historia
Kompasiana
Tribunnews
Kata kunci: ketupat, ketupat dan opor ayam, sayur opor ayam, makna ketupat, makna ketupat dan opor ayam, sejarah ketupat, makanan tradisional Jawa, makanan tradisional, makanan idul fitri, filosofi ketupat, resep ketupat, resep opor ayam.
Historia
Kompasiana
Tribunnews
Kata kunci: ketupat, ketupat dan opor ayam, sayur opor ayam, makna ketupat, makna ketupat dan opor ayam, sejarah ketupat, makanan tradisional Jawa, makanan tradisional, makanan idul fitri, filosofi ketupat, resep ketupat, resep opor ayam.
Komentar
Posting Komentar