TIWUL, GATHOT


Masyarakat DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur tidak asing dengan makanan gathot dan thiwul. Kedua makanan ini merupakan makanan khas di wilayah ini. Sampai sekarang, thiwul-gathot masih digemari dan banyak dicari masyarakat. Makanan ini biasanya banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional Jawa. Para ibu-ibu membeli makanan ini sebagai oleh-oleh untuk anak-anaknya. Oleh karena dijual di pasar-pasar tradisional, kedua makanan ini sering disebut dengan jajan pasar (makanan yang dibeli dari pasar). Meskipun makanan ini dijual di pasar tradisional, makanan ini sering disajikan dalam acara besar sebagai makanan khas di DIY dan Jawa. Makanan ini sering disajikan dalam acara kebudayaan, acara kedinasan, acara-acara di hotel, dll. Tentu saja, cara pengemasannya tidak sekedar dipincuk, pengemasannya dibuat lebih bersih dan lebih baik. Derajat makanan ini bukan sekedar jajan pasar, tetapi telah menjadi makanan ikonik di wilayah Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur. 

Tiwul
Tiwul yang dalam penulisan ejaan bahasa Jawa menjadi thiwul pada jaman dahulu merupakan makanan pengganti nasi. Pada masa penjajahan, thiwul merupakan makanan pokok masyarakat Jawa. Thiwul dimakan bersama lauk pauk dan sayuran. Setelah jaman penjajahan, thiwul masih dikonsumsi sebagian masyarakat Jawa karena tingkat ekonomi sebagian masyarakat Jawa yang masih rendah. Namun setelah tahun 2000an, konsumsi thiwul sebagai bahan makanan pokok sudah tidak ada atau berkurang. Keberadaan thiwul dan gathot yang ada sejak lama, telah menjadi salah satu warisan bagi masyarakat nusantara.

Proses pembuatan thiwul adalah sebagai berikut: singkong dikupas lalu dijemur hingga kering. Singkong kering tersebut disebut gaplek. Gaplek kemudian ditumbuk hingga halus menjadi seperti tepung. Tepung tersebut kemudian dikukus hingga matang. Tepung ketela yang telah matang tersebut disebut thiwul.

Cara pembuatan gathot berbeda dengan thiwul. Gathot dibuat dari gaplek yang sudah kering disiram air sampai merata. Lakukan hal tersebut antara 5-7 hari sehingga warnanya menjadi hitam. Kemudian potong kecil-kecil sesuai selera. Langkah selanjutnya jemur singkong tersebut sampai benar-benar kering. Kemudian kukus gathot kering tersebut.

Sajikan thiwul dan gathot yang sudah dikukus dengan parutan kelapa. Thiwul dan gathot memiliki rasa yang khas. Rasanya manis, gurih, dengan aroma ketela yang khas.



Krystiadi
Penggiat Budaya 2017-2019


Komentar